Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkali-kali minta maaf, Florence tetap masuk bui

Berkali-kali minta maaf, Florence tetap masuk bui Florence. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Jagad dunia maya bergejolak dua hari yang lalu, ketika itu ada seorang wanita bernama Florence Sihombing, yang melampiaskan kekesalannya di dunia maya melalui jejaring sosial path. Florence menggugah perkataan yang menghina masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

berawal dari kejadian tersebut, Pihak Polda DIy langsung bergerak cepat dengan melakukan panggilan pertama kepada Florence yang diketahui mahasiswa S2 Kenotariatan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut. bahkan tak tanggung-tanggung, polisi memutuskan telah melakukan penahanan terhadap wanita yang akrab disapa Flo itu.

Padahal, sudah berkali-kali Flo meminta maaf atas perkataannya yang diunggah ke path itu, permintaan maaf tersebut disampaikannya melalui akun path miliknya maupun televisi.

Berikut ini, rangkuman peristiwa awal hingga akhirnya Flo dijebloskan masuk Bui Polda DIY yang dirangkum merdeka.com:

Hina Yogya

Jagat media sosial tengah ramai dengan wanita nama Florence Sihombing. Florence mengunggah status yang menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).Pantauan merdeka.com, Kamis (28/8), Florence menyebut Yogya tolol dan dia mengajak teman-temannya agar jangan tinggal di Kota Pelajar itu. Hal itu dijadikan status akun jejaring sosial Path-nya."Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja," tulis Florence.Ada dua teman Florence yang mengomentari status tersebut, Nico dan Rachel."Ijin repath yaaakkk," tulis Nico berada di Jakarta Timur menurut GPS Path."Kenapa kak flo?" tulis Rachel dengan emoticon sedih dari Depok, Yogya menurut GPS Path.Kemudian Florence menjawab. "#Nico: Repath lah Nic, awas kalau enggak. Bahahaha"Orang Jogja B******. Kakak mau beli Pertamax 95 mentang-mentang pake motor harus antri di jalur mobil terus enggak dilayani. Malah disuruh antri di jalur motor yang stuck panjangnya gak ketulungan. Diskriminasi. Emangnya aku gak bisa bayar apa. Huh. KZL," jawab Florence dengan emoticon sedih.Status tersebut dicapture oleh salah satu teman Florence. Saat dicapture, status Florence sudah dilihat 86 teman Path-nya dan ada 11 emoticon. Dari 11 emoticon tersebut, ada yang sedih, ada yang kaget, ada yang senyum dan ada juga yang malah tertawa.Dari penelusuran merdeka.com, Florence merupakan mahasiswa S2 Kenotariatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Gambar hasil capture status Florence juga beredar di Facebook dan ditag ke para dosen FH UGM, di antaranya Andi Sandi, Adrianto Dwi Nugroho dan Heribertus Jaka Triyana.

Dilaporkan ke polisi

Postingan Florence Sihombing di media sosial Path berbuntut panjang. Bukan saja mendapat kecaman dari dari berbagai orang, postingan pun menjalar ke ranah hukum.Sore tadi, Florence resmi dilaporkan ke Polda DIY oleh LSM Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) yang didampingi oleh kantor advokat Erry Suprianto, pada Kamis (28/8).Menurut Ahmad Nurul Hakam yang mendampingi pelaporan kasus tersebut, Florence dituding melanggar UU ITE No.11 tahun 2008 terkait penghinaan dan pencemaran nama baik dan provokasi mengkampanyekan kebencian."Karena aturan hukum jelas, di UU ITE Nomor 11 tahun 2008, kami laporkan tentang pasal penghinaan, pencemaran nama baik, dan provokasi mengkampanyekan kebencian," jelas Ahmad.Dengan pasal ancaman tersebut, Florence pun bisa terancam hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. "Ancamannya 6 tahun penjara dan denda 1 miliar," tambahnya.Kasus Florence ini bermula ketika Florence mengunggah status di Path yang berisi ungkapan marahnya dan menjelek-jeleknya warga Yogyakarta. Status tersebut mendapat banyak tanggapan dari pengguna jejaring sosial. Bahkan capture screen postingan Florence juga disebarkan melalui jejaring sosial Twitter dan juga broadcast BlackBerry Messenger.

Masuk tahanan

Postingan Florence, mahasiswa S2 Kenotariatan Universitas Gajah Mada di jejaring sosial Path berbuntut panjang. Bukan saja mendapat kecaman berbagai orang, tapi menjalar ke ranah hukum.Pagi tadi pukul 10.30 WIB, Florence mendatangi Polda DIY untuk dimintai keterangan. Menurut pengacara Florence, Wibowo Malik, setelah empat jam diperiksa, Florence kemudian ditahan.Nama Florence ramai diperbincangkan di media setelah dirinya tertangkap kamera wartawan coba menerobos antrean mobil saat akan mengisi bahan bakar minyak di salah satu SPBU di Yogya. Ramainya pembicaraan tentang Florence membuat sebagian orang tergelitik untuk melihat status-status pada akn jejaring sosial Path miliknya."Alasan penahanannya polisi mengatakan karena Flo tidak bersikap kooperatif, karena tidak mau menandatangani BAP," kata Wibowo, di polda DIY, Sabtu (30/08).Rupanya, beberapa status yang dia unggah bernada menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia mendapat sejumlah kecaman dari warga Yogyakarta dan juga pembullyan di media sosial.

Minta laporan dicabut

Saat melakukan pertemuan dengan sejumlah komunitas yang melaporkan Florence ke Polda DIY atas umpatannya di media sosial, Sabtu (30/08), Florence kembali mengucapkan permintaan maaf atas tindakannya tersebut.Sebelumnya permintaan maaf Florence juga pernah diungkapkannya secara langsung oleh Florence lewat televisi dan juga akun Path miliknya."Saya, Florence Sihombing beserta keluarga dan teman-teman yang bersangkutan dengan kasus ini, dengan postingan di Path saya meminta maaf terutama kepada warga Yogya, kepada Sultan, UGM, Fakultas Hukum, Notariat dan kepada semua pihak yang terkena imbas. Saya mohon maaf sekali," kata Florence.Dia juga memohon kerelaan semua pihak terutama pelapor untuk mencabut laporan dan supaya dia tetap dapat tinggal di Yogyakarta untuk melanjutkan studinya di UGM."Saya mohon keringanan sedikit saja. Saya bersalah. Ini sangat mengganggu dan saya tahu ini sangat mengganggu, menyakitkan orang. Saya mohon dimaafkan dan dicabut BAP. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," ujar Florence.Sementara itu pengacara Florence, Wibowo Malik, berharap pihak pelapor berbaik hati untuk memaafkan dan mencabut laporan serta BAP."Kami mohon berikan kesempatan untuk klien kami memperbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa menempuh masa depan lebih baik. Jangan hancurkan masa depannya. Kami mohon dengan sangat," ujar Wibowo.

Permintaan maaf ditolak

Setelah dilaporkan ke Polda DIY oleh sejumlah komunitas di Yogyakarta, Florence bersama pengacaranya, Wibowo Malik mendapatkan undangan untuk melakukan klarifikasi dan dipertemukan dengan pihak pelapor untuk melakukan upaya perdamaian. Sayangnya upaya tersebut gagal.Menurut Ryan Nugroho perwakilan dari Reptil RO Yogyakarta yang melaporkan Florence, upaya perdamaian tersebut ditolak karena mereka menilai Florence tidak melakukannya dengan tulus."Kami menolak karena terlihat Florence dan kuasa hukumnya tidak tulus, kita bisa lihat gesture tubuhnya, bagaimana dia bicara," kata Ryan, Sabtu (30/08).Selain itu dalam pembicaraan mereka, Ryan menilai bahasa yang diucapkan oleh kuasa hukum Florence tidak seperti meminta maaf tetapi menyuruh."Bahasanya itu seperti menyuruh kami mencabut laporan, lho kita harus tahu siapa yang salah, bahasanya tidak seperti itu, makanya kami tidak respek," ujarnya.Sementara itu saat dikonfirmasi, Penasehat hukum Florence, Wibowo Malik SH, membenarkan jika ada upaya perdamaian. Namun pihaknya menolak jika dikatakan tidak tulus meminta maaf."Kami sudah dengan setulus hati meminta maaf, bahkan ketika mereka meminta permintaan maaf secara langsung, kami lakukan itu, sebelumnya sudah lewat media pun begitu," kata Wibowo.Dalam perdamaian tersebut pihaknya juga merasa dijebak. Saat itu menurut Wibowo, mereka datang untuk melakukan klarifikasi, namun pada kenyataannya Florence langsung di periksa dan di BAP."Undangannya klarifikasi, tapi ini tadi malah di BAP, makanya klien kami menolak untuk menandatangani BAP," tegasnya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kembali Muncul Bersama Ganjar, Mahfud: Siapa yang Bilang Jarang Ketemu?

Kembali Muncul Bersama Ganjar, Mahfud: Siapa yang Bilang Jarang Ketemu?

Butet menyebut apabila ada pihak-pihak yang menilai hubungan keduanya renggang.

Baca Selengkapnya
Sejumlah KA Terlambat Tiba akibat Kecelakaan di Cicalengka, Daop 6 Minta Maaf

Sejumlah KA Terlambat Tiba akibat Kecelakaan di Cicalengka, Daop 6 Minta Maaf

Daop 6 Yogyakarta meminta maaf atas kelambatan sejumlah kereta api (KA) yang memutar seusai kecelakaan di Cicalengka, Jumat (5/1).

Baca Selengkapnya
Mahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani

Mahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani

Namun harus tetap teguh dan tangguh menghadapi setiap godaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada Momen Dian Sastrowardoyo Berpikir Untuk Mengakhiri Hidupnya. Yuk, Temukan Fakta-Fakta Menarik Tentangnya!

Ada Momen Dian Sastrowardoyo Berpikir Untuk Mengakhiri Hidupnya. Yuk, Temukan Fakta-Fakta Menarik Tentangnya!

Berikut fakta-fakta menarik Dian Sastrowardoyo, yang ternyata sempat ingin bunuh diri. Yuk, intip faktanya!

Baca Selengkapnya
Kisah Perjuangan Mahfud Sekolah di Yogyakarta, Hidup Pas-pasan hingga Tidur di Kuburan China

Kisah Perjuangan Mahfud Sekolah di Yogyakarta, Hidup Pas-pasan hingga Tidur di Kuburan China

Perjuangan Mahfud meraih kesuksesan dalam pendidikan ternyata tidak diraih dengan mudah.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu

Koalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu

Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.

Baca Selengkapnya
Hadir di Acara Tabrak Prof!, Difabel Ini Dibantu Mahfud Akhirnya Bisa Gunakan Hak Pilih di Pemilu

Hadir di Acara Tabrak Prof!, Difabel Ini Dibantu Mahfud Akhirnya Bisa Gunakan Hak Pilih di Pemilu

Warga bernama Destares itu sebelumnya mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Bongkar Alasan Tolak Pemakzulan Jokowi

Mahfud MD Bongkar Alasan Tolak Pemakzulan Jokowi

Desakan pemakzulan Jokowi datang dari sekelompok masyarakat sipil yang dipimpin aktivis 98 Faizal Assegaf.

Baca Selengkapnya