Beredar SK bodong pengangkatan pegawai honorer di Kepri
Merdeka.com - Surat Keputusan (SK) palsu tentang pengangkatan pegawai honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) kantor dinas Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau kini beredar di Tanjung Pinang.
Pelaksana Tugas Sekda Kepri Reni Yusneli, di Tanjung Pinang membenarkan sejumlah warga membawa SK palsu menemui kepala dinas untuk bekerja sebagai tenaga honorer.
"Mereka lari terbirit-birit saat dikejar tim dari inspektorat. Tim sampai sekarang masih bisa berkomunikasi dengan dua orang pemegang SK bodong," beber Reni, Selasa (7/6).
Menurutnya, pejabat yang ditemui pemegang SK palsu antara lain Kepala Dinas Pendidikan, dan Dinas Pariwisata. Kedua pejabat itu merasa heran karena tidak ada instruksi dari gubernur.
Kalimat dan tanda tangan di dalam SK tersebut juga mencurigakan sehingga kepala dinas tidak mengakomodir keinginan pemegang SK.
"Ada cukup banyak SK seperti petikan, namun saya belum tahu jumlahnya. Tetapi, yang pasti SK palsu itu bukan diterbitkan oleh BKD Kepri," tandasnya.
Reni membeberkan, Pemprov Kepri defisit anggaran sehingga belum bisa mengangkat tenaga honorer, bahkan besaran tunjangan kepada ASN saja akan diturunkan.
"Siapa pun korban dalam masalah ini, silakan melapor ke pihak yang berwenang," pintanya seperti dikutip Antara.
Dia menambahkan, gubernur juga tidak pernah memerintahkan untuk menambah tenaga honorer, karena jumlahnya sudah cukup banyak.
"Kalau pun ada penerimaan honorer, caranya tidak dapat langsung melalui SK, melainkan melalui tes atau ujian agar seluruh warga mendapat kesempatan yang sama," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tenaga Honorer Dihapus Desember 2024, Bakal Diangkat Jadi PPPK atau PNS
Jumlah tenaga honorer di pemerintahan yang saat ini ada sekitar 1,7 juta orang bakal terus menyusut seiring berjalannya rekrutmen PPPK.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Honorer Fiktif di Kepulauan Riau, Pengawasan & Sosialisasi Edaran Perekrutan Jadi Sorotan
Ansar sudah diperiksa oleh penyidik terkait kasus tersebut di Mapolda Kepri, Sabtu (16/12/2023).
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPalsukan SK Masa Kerja, 7 Pegawai Puskesmas di Empat Lawang Gagal Tes PPPK
ketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca Selengkapnya