Merdeka.com - Empat penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Timika kabur pada Jumat (18/9) petang. Warga binaan Lapas itu kabur dengan cara memanjat tembok belakang menggunakan kelambu nyamuk.

Identitas keempat buronan itu adalah La Muji. Dia merupakan tersangka kepemilikan senjata api. Dia berstatus tahanan Kejaksaan Negeri Timika, dan kasusnya segera dilimpahkan ke PN Timika buat disidangkan.

Selanjutnya, Yusuf Key, tersangka kasus pencurian yang juga masih berstatus tahanan jaksa.

Dua buronan lainnya sudah berstatus narapidana. Mereka ialah Gabriel berprofesi sebagai tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Paumako. Dia divonis lima tahun penjara akibat terlibat kasus pembunuhan. Terakhir adalah Albertus Testu dipenjara penjara 1,8 tahun.

Tim penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika, Papua, lantas menyelidiki kasus kaburnya empat warga binaan Lapas Kelas IIB Timika kemarin.

Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Galih Wardani mengatakan, pihaknya akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari tahu penyebab kaburnya empat warga binaan tersebut. Selain itu, penyidik akan meminta keterangan dari sejumlah saksi baik sipir maupun warga binaan Lapas Timika.

"Siang ini kami akan melakukan olah TKP di Lapas Timika sekaligus meminta keterangan dari berbagai pihak mengapa sampai empat orang itu bisa kabur," kata Galih, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (19/9).

Galih mengaku belum menerima surat pemberitahuan resmi dari Lapas Timika soal permintaan buat mencari dan menangkap empat tahanan dan napi kabur itu.

"Kami belum terima suratnya, tapi informasinya surat permintaan dari Lapas sudah ada di Polres," ujar Galih.

Sementara itu, Wakapolres Mimika, Komisaris Polisi Wirasto Adi Nugroho mengatakan, kaburnya empat warga binaan Lapas Timika itu baru disampaikan ke Polsek Kuala Kencana pada Jumat (18/9) pukul 16.00 WIT. Setelah menerima informasi itu, Polres Mimika mengerahkan anggotanya guna melakukan pencarian empat warga binaan Lapas Timika yang kabur itu.

Kasus kaburnya napi dan tahanan dari Lapas Kelas IIB Timika bukan baru pertama kali, tetapi sudah berkali-kali. Fasilitas kurang memadai dan terbatasnya jumlah sipir menjadi alasan klasik di balik kaburnya puluhan tahanan dan napi Lapas Timika dalam beberapa tahun terakhir.