Beranikah SBY seperti Presiden Peru pecat polisi korup?
Merdeka.com - Institusi Polri benar-benar menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar korupsi simulator SIM. Polri semakin kalap mana kala dua jenderalnya menjadi tersangka. Klimaksnya Jumat (5/10), polisi mengepung KPK untuk menangkap seorang penyidik Kompol Novel Baswedan.
Tindakan Polri yang semakin arogan menuai kecaman dari berbagai kalangan. Peran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentu diharapkan agar perseteruan dua lembaga ini tak terus meruncing. Presiden diminta tegas menindak para polisi korup. Ini tak berlebihan karena memang Polri berada langsung di bawah SBY.
Setelah dinanti akhirnya kemarin malam SBY angkat bicara. Tegas SBY menyatakan kasus simulator SIM yang menjerat Irjen Djoko Susilo dan sejumlah pejabat Polri ditangani KPK. Mungkin lebih dari perintah itu, tentu masyarakat ingin melihat Presiden lebih tegas memecat polisi yang terlibat korupsi seperti yang terjadi di sejumlah negara.
Presiden Peru Ollanta Humala tak butuh waktu lama untuk memecat para polisi yang terindikasi korupsi. Baru menjabat Juli tahun lalu, Humala memecat 30 dari 45 jenderal di lembaga kepolisian, termasuk Kepala Kepolisian Peru Jenderal Raul Bacerra. Posisi Raul diganti oleh Jenderal Raul Salazar.
"Kita harus membuang pejabat-pejabat korup yang mencemarkan nama polisi," kata Jenderal Salazar, seperti dilansir koran the New York Times, Oktober tahun lalu. "Tidak peduli Anda mencuri satu sol atau lebih." Sol merujuk pada mata uang Peru.
Kepolisian menjadi salah satu lembaga paling korup di negara Amerika Latin itu. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi dilansir Transparency International, Peru tahun lalu menduduki peringkat ke-80 dengan skor 3,4. Posisi ini masih jauh lebih baik ketimbang Indonesia yang berada di rangking keseratus dengan nilai 3,0.
Upaya pemberantasan korupsi di Meksiko lebih berani ketimbang Peru. Presiden Felipe Calderon dua tahun lalu memecat ribuan polisi yang diduga korup. "Sebanyak 3.200 anggota polisi Meksiko dipecat karena tidak bertugas dengan baik, terkait korupsi, atau kejahatan terorganisasi," ujar Komisaris Kepolisian Federal Facundo Rosas, seperti dilansir situs BBC, dua tahun lalu.
Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf tidak kalah garang. Dia bahkan memecat anaknya sendiri bersama 45 pejabat negara lainnya karena tidak menyerahkan daftar kekayaan kepada komisi antirasuah.
"Mereka tidak boleh menjabat selagi komisi antikorupsi Liberia belum menerima daftar kekayaan mereka," tulis pernyataan dikeluarkan kantor kepresidenan Liberia, Agustus lalu.
Melihat keberanian para pemimpin negara lain, tentu tersirat keinginan hal itu terjadi di Indonesia. Masyarakat kini menunggu langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, apakah dia berani membikin gebrakan, memecat para jenderal yang merampok uang rakyat.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY: Prabowo Menang Pilpres karena Kehendak Rakyat
SBY pun sejak lama telah yakin bahwa Prabowo akan menjadi Presiden kedelapan RI.
Baca SelengkapnyaPidato Kemenangan, Prabowo Sebut Lumayan Kenal dengan Presiden Ke-2 RI, Satu Istora Senayan Tertawa 'Kalian Gak Percaya'
Saat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca SelengkapnyaPresiden Pastikan Beras SPHP Bulog Sudah Membanjiri Pasar Induk Cipinang
Presiden menyampaikan bahwa Bulog telah menggelontorkan Beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan volume yang besar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Mencoblos di TPS 10 Gambir
Hamdy menyebut TPS 10 Gambir akan dibuka pukul 07.00-13.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSBY Beri Lukisan Khusus, Prabowo Janji Pajang di Istana Presiden
Capres Prabowo Subianto berjanji akan memajang lukisan pemberian Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaKetahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu
Menurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.
Baca SelengkapnyaPrabowo Silaturahmi ke Ponpes Genggong Situbondo, Didoakan Jadi Presiden
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto melanjutkan silaturahmi politiknya di Jawa Timur dengan mengunjungi sejumlah ponpes.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca Selengkapnya