Bentrok warga pecah, anak polisi ngaku dianiaya anggota Brimob
Merdeka.com - Muhammad Risal, anak anggota polisi di Polres Gowa, Sulawesi Selatan, mengaku mendapat siksaan yang dilakukan sejumlah oknum anggota Brimob Polda Sulselbar, beberapa hari lalu. Penganiayaan tersebut terjadi beberapa waktu lalu saat terjadi bentrokan warga.
"Saya memang ikut lari karena banyak warga yang lari menyelamatkan diri. Saya tidak tahu menahu kalau terjadi bentrokan karena waktu kejadian saya berada di rumah korban dan jauh dari lokasi bentrokan. Ketika saya ditemukan tengah bersembunyi, oknum Brimob langsung menendang, meninju hingga menginjak kaki saya berulang-ulang kali," kata Risal seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/11).
Risal yang dijenguk oleh kedua orangtuanya, AKP Abidin, Kasubag Hukum Polres Gowa dan Ritha, pegawai sipil di Polsek Sombaopu di Mapolrestabes Makassar, hanya bisa mengeluh kesakitan akibat luka lebam di bagian badannya, wajah dan kepala bagian belakang.
Atas penganiayaan itu, Ritha, ibu Risal akan menuntut oknum anggota Brimob atas penganiayaan yang dianggap sudah berlebihan ke Propam Polda.
"Saya tidak terima kalau anak saya disiksa seperti itu, ini sudah berlebihan menurut saya. Saya akan tuntut oknum Brimob ke propam," terang Ritha, sambil menangis melihat anaknya yang masih duduk di bangku kelas III SMP itu penuh dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Wakil Satuan Reskrim (Wakasat Reskrim) Polrestabes Makassar Komisaris Polisi (Kompol) Anwar Hasan yang ditemui secara terpisah mempersilakan orangtua Risal mengadukan kasus tersebut ke pihak Propam. "Silakan saja kalau mau mengadu, kami tidak takut kok," ujarnya.
Anwar menambahkan dari keterangan orangtua Risal itu sendiri, kalau anaknya sudah beberapa hari ini tidak pernah pulang ke rumah. Namun, orangtuanya baru mengetahui keberadaan anaknya ternyata sudah berada di kantor polisi.
"Ibunya sendiri cerita kepada saya, kalau anaknya itu belum pernah pulang ke rumah," kata Anwar meniru ucapan orang tua Risal.
Anwar menjelaskan, pada saat terjadi bentrokan beberapa hari lalu, sebagian polisi tengah melaksanakan salat subuh di masjid yang berada di sekitar tempat penyerangan itu dan sebagian lagi polisi masih istirahat karena kelelahan pasca bentrokan pada malam harinya.
Tiba-tiba, sekelompok pemuda yang menggunakan pita putih menyerang dengan menggunakan panah dan bom molotov.
Polisi yang tengah salat dan istirahat kaget dan lari berhamburan mencari tempat persembunyian, aksi penyerangan itu kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata.
Dari kejadian itu, satu anggota Brimob terkena panah di bagian pahanya. Sementara petugas yang berhasil memukul mundur sekelompok pemuda yang menyerang kemudian mengamankan 18 orang. Dari ke 18 orang yang ditangkap, pada umumnya masih berstatus pelajar dan merupakan warga dari Kabupaten Gowa.
Dari kejadian itu petugas juga mengamankan barang bukti berupa puluhan panah dan bom molotov yang belum sempat pelaku gunakan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tamparan hingga tinju dari sang adik yang mendarat ke tubuh sang kakak.
Baca SelengkapnyaBrimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Brimob Bentrok dengan Prajurit TNI AL di Pelabuhan Sorong, 5 Korban Luka Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaBerikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaMomen viral polisi ngamuk di pinggir jalan dan gebuki sosok tak terduga dan mampu mengundang gelak tawa.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel Brimob
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaBriptu Mustakim, polisi ganteng yang menarik perhatian di media sosial, menginspirasi dengan kesederhanaan dan prestasinya.
Baca Selengkapnya