Benarkah Siti Aisyah dimanfaatkan di balik pembunuhan Kim Jong-Nam?
Merdeka.com - Kim Jong-Nam, kakak tiri pimpinan Korea Utara Kim Jong diracun saat berada di Bandara Kuala Lumput, Malaysia, hingga berujung tewas. Nama seorang warga Indonesia, Siti Aisyah, ramai diberitakan terlibat dalam kematian itu.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari otoritas Malaysia sejauh apa peran Siti dalam kematian Jong-Nam. Hanya saja, wajah Siti terekam jelas di kamera CCTV.
Banyak yang meragukan peran ibu beranak satu itu di balik kematian Jong Nam. Jikalau benar apa motif wanita lulusan SD itu. Atau, mungkinkah Siti hanya dimanfaatkan seseorang untuk membunuh Jong Nam?
Kim Jong-nam ©REUTERS/Eriko SugitaSempat beredar kabar, Siti dan seorang wanita terduga pelaku lainnya, Doan Thi Huang dimanfaatkan mata-mata negara komunis itu. Sebab, tiga bulan sebelum pembunuhan itu berlangsung, Siti dan Thi Huong pernah tinggal di China. Mereka bekerja sebagai pelayan di sebuah kelab malam.
Koran berbahasa China melaporkan, kemudian seorang pria mendatanginya dan memperkenalkan Doan dengan empat pria lain, yang kini tengah diburu kepolisian Malaysia. Siti kemudian bergabung ketika Doan diminta lelaki asing tersebut untuk mencari teman dalam rangka syuting video 'jail'.
Keduanya saling kenal, lalu dilatih melakukan sejumlah tipuan berkali-kali hingga dianggap lihai melakukannya. Siti ditugaskan menggunakan saputangan untuk menutupi wajah Jong-nam, sedangkan Thi Huong menyuntik tangan korban.
Mereka mengaku tidak tahu menahu tindakan itu bakal membawa mereka ke dalam masalah, keduanya hanya membayangkan kejahilan itu cuma permainan belaka.
Siti mengaku menemui seorang laki-laki lainnya saat itu, dia tidak tahu siapa Kim Jong-un atau Kim Jong-nam. Dia hanya diberitahu akan menerima bayaran sebesar USD 100, atau sekitar Rp 1,3 juta (kurs USD 1 sama dengan Rp 13.340).
Informasi ini masih didalami penegak hukum. Namun Wapres Jusuf Kalla, juga mendapatkan informasi serupa.
Kabar yang dia dapat, Siti hanya jadi korban rekayasa atau penipuan yang dilakukan sejumlah orang. "Aisyah korban juga, korban dari semacam rekayasa atau penipuan," ujar JK di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/2).
Jika Siti Aisyah merupakan agen rahasia dari sebuah negara, lanjut JK, maka keberadaanya tidak akan meninggalkan jejak. "Kalau benar dia merupakan agen, saya kira sudah tidak ketahuan ke mana rimbanya, tapi kok dia pergi di hotel, tidur, bersembunyi, di kota itu sendiri, di dekat 'airport' itu," tuturnya.
Hingga kini pihak Kemlu RI dan Mabes Polri terus berupaya memberikan bantuan pada Siti. "Kita meminta yang paling pertama adalah akses konsuler kepada warga kita. Kemudian kita bisa melakukan pendampingan itu yang paling penting. Itu yang dilakukan teman-teman kita di sana (Malaysia)" kata Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir.
"Seorang warga negara asing terkena kasus hukum maka kewajiban negara penerima menyampaikan pada perwakilan," tegasnya.
Sayangnya, kepolisian belum bisa bertemu karena butuh waktu 7x24 jam pemeriksaan batu bisa ditemui.
"Polri di Malaysia, mengajukan untuk bertemu dengan dugaan yang saat ini diperiksa. Tapi otoritas belum diizinkan karena masih pemeriksaan 7x24 jam oleh polisi sana. Kita berupaya dapatkan data valid dari yang bersangkutan," ujar Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul.
Dari data yang telah dipulikasi seharusnya pihak otoritas mempersilakan Polri bertemu dengan Siti. "Berdasarkan data yang udah terpublish, paspor, kita patut duga itu asli atau palsu," lanjutnya.
"Ini penting supaya kami dalami sejauh mana yang bersangkutan beraktivitas termasuk berpindah ke wilayah Jakarta. Kita nunggu info melalui atase kepolisian sana untuk bisa akses atau bertemu langsung yang disangka," jelas Martinus.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaTisya Erni akan diperiksa terkait kasus dugaan perzinaan dan penghalangan pemberian asi yang dilaporkan oleh WNA Korea Selatan, Amy BMJ.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyidik akan melakukan pemeriksaan kepada Amy BMJ selaku pelapor dan asistennya
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, AMIN setiap saat membutuhkan bimbingan, terutama dalam hal merawat perjuangan sekaligus merawat amanah kepemimpinan yang diberikan.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaIstana sedang mencarikan waktu tepat untuk Jokowi dan Megawati bertemu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca Selengkapnya