Benarkah Kapolda NTT dicopot karena usik bisnis kader PDIP?
Merdeka.com - Pada 31 Desember lalu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengeluarkan telegram rahasia bernomor ST/2718/XII/2015 dan ST/2719/XII/2015, berisi mutasi sejumlah kapolda.
Salah satu yang ikut dicopot dari jabatannya terdahulu adalah Kapolda NTT, Brigjen Pol Endang Sunjaya. Endang menampati posisi Irwil III Itwasum Polri.
Pencopotan Endang dari jabatan itu hanya selang beberapa hari setelah kasus anak buahnya, Kasubdit Narkoba Polda NTT, AKBP Albert Neno, bersitegang dengan politikus PDIP yang juga anggota Komisi III DPR, Herman Hery. Ketegangan itu bermula dari razia miras yang jajarannya gelar beberapa hari sebelum Natal dan Tahun Baru.
Apakah pencopotan Endang sebagai Kapolda NTT ada kaitannya dengan razia miras yang membuat Herman Hery terusik?
Herman menolak dikaitkan dengan pencopotan Endang. Dia menegaskan sebagai anggota Komisi III dirinya tidak mungkin melakukan intervensi terhadap Kapolri apalagi terkait mutasi jenderal.
"Mana bisa DPR ikut-ikutan soal mutasi. Kalau hanya memberikan masukan ke institusi Polri dalam konteks sebagai mitra boleh-boleh saja," kata Herman saat dihubungi merdeka.com, Senin kemarin.
Herman mengatakan jika mutasi yang terjadi karena Endang naik pangkat. Hal tersebut dilakukan berdasarkan evaluasi Wanjakti Polri bahwa NTT aman di bawah kendali Kapolda yang dimutasi tersebut.
"Bagian dari tour of duty, beliau dipromosikan untuk persiapan job bintang 2. Karena yang bersangkutan sukses di NTT, Pilkada aman, Natal dan Tahun Baru aman," tuturnya.
Dalam sambungan telepon berbeda, Mabes Polri juga menegaskan hal yang sama. Dipastikan tak ada kaitan pergeseran posisi Endang karena razia miras Herman.
"Itu mutasi rutin saja dan ada juga Kapolda-Kapolda lain yang dimutasi. Jafi tidak khusus," kata Kabag Penum Mabes Polri, Konbes Pol Suharsono.
Lalu bagaimana untuk perjalanan kasus penanaman yang diterima AKPB Neno?
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan Kader PDIP di Majalengka Mundur, Hasto: Biasa Dinamika Partai
Ratusan kader ini mengikuti langkah politik yang diambil Maruarar Sirait.
Baca Selengkapnya13 Personel Polda NTT Dipecat karena Terlibat Kasus Asusila Sepanjang Tahun 2023
13 personel Polda NTT dihukum pemecatan karena terbukti terlibat asusila
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Deretan Jagoan PDIP yang Gagal Terpilih di Pemilu 2024
Sejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim: 10 Polisi Terluka akibat Ledakan di Markas Gegana Brimob
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaIni Janji Plt Ketum PPP Mardiono ke Pedagang saat Blusukan ke Tanjung Pandan Belitung
Mardiono menyebut, Indonesia memiliki tantangan besar sehingga dalam hal memilih pemimpin harus yang benar.
Baca SelengkapnyaPeluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya