BEM UI: Pembabatan hutan langgar amdal
Merdeka.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menolak adanya pembangunan Integrated Faculty Club di kampus mereka. Pembangunan Integrated Faculty Club yang akan dilengkapi fasilitas arena dan klub golf itu juga dinilai melanggar analisis dampak lingkungan (Amdal).
"Yang kami sayangkan adalah hutan yang dibabat, dan apakah sesuai dengan amdal," ujar Ketua BEM UI Valdo Maldini kepada merdeka di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3).
Menurut Valdo, pembangunan Integrated Faculty Club UI adalah dampak komersilisasi pendidikan. Sejak UI menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), maka kampus mau tidak mau harus komersil.
"Ini dampak dari UI jadi BHMN. Jelas kami tidak setuju tapi semua tetap dijalankan," terangnya.
Dari data yang diperoleh merdeka.com, Jumat (23/3), Integrated Faculty Club UI akan terdiri dari enam bagian. Salah satu bagiannya dikhususkan untuk pusat olah raga dimana di dalamnya terdapat arena golf dan klub golf.
Direktorat Pengembangan Aset dan Ventura Universitas Indonesia (UI) pada medio Agustus 2009 lalu telah mengeluarkan sayembara terkait pembangunan Integrated Faculty Club UI itu. Dari sayembara tersebut, Integrated Faculty Club UI nantinya akan dibagi menjadi enam program ruang, yakni.
A. Faculty Meeting Room, terdiri dari
B. Quick faculty Health Services
C. Sport Center
1. Golf driving range (30 slot)
2. Golf club & shop
3. Kolam renang (Olympic Size)
4. Lapangan futsal
5. Lapangan tenis
6. Flying Fox Sport
D. Retail & Cafe
1. Toko buku
2. Toko suvenir
3. Minimart
4. Cafe (indoor & outdoor/terrace)
5. Internet
6. Fastfood
7. Ruang Menyusui (Nursing Area)
8. Ruang Merokok (Smoking Area)
E. Kantor
1. Pengelola
2. Bank
3. Koperasi
4. Musholla
F. Automotive Station & Services
1. Servis kendaraan (mobil dan motor), uji emisi, cuci, dan salon mobil.
2. Parkir (mobil, motor, sepeda) tidak diletakkan di depan bangunan utama
3. Fasilitas pendukung lainnya.
Untuk membangun fasilitas mewah seperti arena dan klub golf tersebut, UI pun terpaksa membabat hutan hijau di lingkungan kampus. Namun Humas UI Devi Rahmawati, menegaskan penebangan itu bukanlah tindakan tanpa konsep dan sengaja dilakukan untuk kepentingan kampus semata-mata.
Dia juga menegaskan, meski dilakukan penebangan hutan, pihak kampus akan menggantikan pohon-pohon itu dengan yang baru. Menurutnya, dana proyek ini hasil patungan dari pemerintah, industri dan pihak kampus UI sendiri.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka memanfaatkan bangunan senilai Rp500 juta hasil Program Desa Brilian. Namun mereka dikenakan tarif sewa lebih mahal untuk bisa berjualan di sana.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaPosisi sebagai Satgas membuat mereka dengan mudah menerbitkan SHM tanpa melihat batas hutan lindung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaBanyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaProyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca Selengkapnya