Belum Lakukan Uji ke Hewan, Eijkman Masih Kembangkan Vaksin Virus Corona
Merdeka.com - Sampai saat ini, setiap negara tengah fokus untuk mencari vaksin untuk Covid-19. Termasuk Indonesia, melalui Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pengembangan bibit vaksin tengah dilakukan.
Kepala Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, pihaknya saat ini masih mengembangkan recombinant protein atau pengembangan DNA berdasarkan 7 genom SARS-CoV-2, sampai pada akhirnya siap dilakukan uji coba pada hewan.
"Ya jadi kami saat ini masih mengembangkan protein recombinantnya jadi setelah itu baru masuk ke uji ke hewan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (10/6).
Dia menerangkan, dalam pengembangan recombinant protein, pihaknya tengah melakukan pengujian melalui spike protein atau protein S. Diketahui bahwa spike protein adalah bentuk mahkota yang mengelilingi permukaan virus SARS-CoV-2.
"Strategi yang kita gunakan ini adalah menggunakan protein recombinant dari spike protein yang kemudian akan dijadikan sebagai calon antigen. Jadi itu yang dikembangkan dan kalau sudah jadi akan dilakukan uji coba kepada hewan. Jadi sampai saat ini belum dilakukan uji kepada hewan," jelasnya.
"Target kami, kita harapkan pengembangan protein recombinant bisa selesai selama dua sampai tiga bulan ini, setelah itu baru melakukan uji coba kepada hewan,” sambung Amin.
Terkendala Proses Impor
Dalam proses pengembangan protein recombinant, kata Amin, pihaknya hanya masih terkendala untuk learning, identifikasi dan lainnya. Sementara pada kondisi saat ini, proses impor masih memakan waktu yang lama.
"Kendala itu pengadaan pada reagennya, karena sebagian besar reagen itu masih impor. Tetapi saat ini proses impor masih memakan waktu yang lama, jadi kita masih menunggu beberapa reagen," jelasnya.
Rencana Pengujian Pada Hewan
Pada pemberitaan sebelumnya, Amin menjelaskan, pihaknya sampai saat ini masih terus membuat, meneliti, dan tengah mempersiapkan pengujian kepada hewan dalam waktu dekat.
Dia menerangkan, nanti urutan pengujiannya diawali dengan hewan yang kecil, lalu jika berhasil berlanjut ke yang lebih besar seperti monyet, kemudian baru diuji kepada manusia.
"Mungkin dalam dua sampai tiga bulan kedepan, ya artinya bisa dimurnikan lalu diujikan kepada hewan. Nantinya bisa diujikan ke hewan kecil, semisal hasilnya bagus kita ujikan lagi ke hewan yang lebih besar seperti monyet, jika berhasil baru kita uji kepada manusia," jelasnya, pada Selasa (12/5).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaMengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui
virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya
Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaPenyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnya