Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beda pengakuan TNI AL dan polisi soal pemukulan di Bengkel Cafe

Beda pengakuan TNI AL dan polisi soal pemukulan di Bengkel Cafe Ilustrasi Penganiayaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pihak TNI AL dan Polda Metro Jaya tengah bersitegang. Penyebabnya insiden pemukulan di Bengkel Cafe SCBD Jakarta Selatan pada Minggu (8/2) lalu. Dua perwira menengah Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto dianiaya puluhan anggota POM TNI AL.

Kompol Teuku Arsya Khadafi mengalami luka paling parah. Rusuk tulangnya patah. Sedangkan Kompol Budi juga mengalami luka lebam di wajah dan kuping.

Terkait insiden ini, dua institusi saling beda pernyataan mengenai kronologi pemukulan di Bengkel Cafe. TNI AL membela anggotanya, Polda Metro juga tak terima anggotanya dipukuli.

Berikut ini beda pengakuan TNI AL dan polisi seperti dirangkum merdeka.com, Selasa (9/2):

Polisi acungkang senjata

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Manahan Simorangkir mengatakan peristiwa berawal 48 anggota TNI dari tiga matra yakni, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) menggelar operasi gabungan yang merupakan pelaksanaan tugas dari Panglima TNI."(Mereka) Enggak ada nunjukin identitas malah ngacungin senjata. Padahal, tinggal ngomong baik-baik tentu anggota akan mengerti kalau sedang tugas, anggota TNI itu terdidik, punya kemampuan, apalagi saat operasi ada 48 orang. Ini sama dengan anggota TNI yang terjaring oleh Polri, malah kita dalami kebenarannya," jelasnya.Dia menambahkan, anggota TNI membela diri ketika anggota Polri mengacungkan pistolnya hingga terjadi benturan. Kemudian, kata dia, anggota Polri tersebut diamankan di POM AL untuk dimintai keterangan siapa dan dari mana. Bahkan, pihaknya juga memanggil satpam untuk dimintai penjelasannya."Kami juga mengundang pihak Polri lalu menyerahkannya dan menganggap semuanya sudah selesai, kami ada bukti-buktinya lengkap," ujarnya.

Kompol Budi: Saya tak pernah bawa senjata

Anggota Polda Metro Jaya Kompol Budi Hermanto mengaku merasa difitnah atas kasus pengeroyokan di Bengkel Cafe SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (8/2) kemarin. Kompol Budi menegaskan, dirinya menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan anggota TNI AL.Kompol Budi juga membantah bertindak semena-mena dengan mengacungkan pistol saat anggota TNI AL melakukan razia. Dia mengaku, selama bertugas tak pernah memegang senjata."Barang-barang saya dirampas, saya difitnah saya enggak pernah bawa senjata. Saya 15 tahun enggak pernah bawa senjata. Uang di dalam tas sudah direbut," kata Kompol Budi kepada merdeka.com, Senin (9/2).

Polisi tak mau tunjukkan identitas

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Manahan Simorangkir mengatakan, anggota Polri tak mau menunjukkan identitasnya saat dilakukan razia gabungan TNI tersebut."Tidak benar ada pengeroyokan oleh TNI AL, yang benar ada Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) oleh tim gabungan, korban tidak mau menunjukkan identitasnya," kata Manahan saat dihubungi merdeka.com, Minggu (8/2).Sementara hal berlainan disampaikan Kabag Penum Polri Kombes Pol Rikwanto."Para Kompol AK dan Kompol BH sedang bawa laptop dan sedang penyelidikan tempat hiburan malam di sana," jelas Rikwanto saat dihubungi merdeka.com, Minggu (8/2).Kemudian aparat TNI AL yang sedang mengadakan razia tersebut tetap tidak percaya bahwa keduanya adalah polisi yang tengah melakukan penyelidikan. Lantas rombongan anggota TNI ini membawa keduanya ke POM TNI dan memukulinya.

Sudah tunjukkan identitas, tapi masih dipukuli

Saat ada razia, Kompol Budi sudah mengaku bahwa dirinya adalah anggota kepolisian yang sedang bertugas. Tapi pembelaannya tak digubris dan malah dipukuli."Jangan disalahartikan kalau polisi lalu lintas itu ke sana baru tidak wajar. Saya punya sprin (surat perintah) khusus, saya tidak mau sembarangan tunjukkan ke mereka, mereka langsung masuk saya tanya ada keperluan apa, di sana mereka gak tahu apa-apa," ujarnya.Saat itu Kompol Budi tengah melakukan penyidikan sebuah kasus. Soal kasus apa, Komjen Budi enggan membeberkan."Saya minta ketemu komandan, seharusnya Polri itu diperiksa Provost berarti dia tidak sesuai SOP, saya komplain karena kehadiran saya rahasia," ujarnya.

Kompol Budi tuding TNI AL juga pukuli TNI AD

Anggota Polda Metro Jaya Kompol Budi Hermanto membeberkan ulah puluhan anggota TNI AL saat melakukan razia di Bengkel Cafe SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (8/2) kemarin. Tak hanya dirinya menjadi korban pemukulan, tapi juga ada seorang anggota TNI AD dipukuli hingga babak belur."Di sana (Bengkel Cafe) juga ada TNI AD dia dipukuli dengan membabi buta. Dia berada di situ menjadi sekuriti cadangan. Saya punya foto-fotonya," kata Kompol Budi kepada merdeka.com, Senin (9/2).Perlakuan TNI AL terhadap Kompol Budi juga tak mengenakkan. Setelah dipukuli, Kompol Budi mengaku dimasukkan ke dalam mobil tahanan kemudian dibawa keliling Jakarta."Kami diperlakukan tidak manusiawi, saya dimasukkan ke mobil tahanan tapi malah bawa keliling dibawa ke Kemang, dibawa ke Kelapa Gading," ujarnya.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Barista di Jaksel Dihajar Pria Tak Dikenal hingga Babak Belur Lapor Polisi, Pelaku Sedang Diburu

Barista di Jaksel Dihajar Pria Tak Dikenal hingga Babak Belur Lapor Polisi, Pelaku Sedang Diburu

Wanita yang bekerja sebagai barista di sebuah coffee shop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan babak belur dihajar pria tidak dikenal.

Baca Selengkapnya
Kasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel

Kasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel

AM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

Diperiksa Polda Metro Jaya, Rektor UP Nonaktif Bantah Lecehkan Pegawainya

ETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Ayahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri

Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Ditangkap Polisi, Ini Tampang Petugas Damkar yang Cabuli Anak Kandung

Ditangkap Polisi, Ini Tampang Petugas Damkar yang Cabuli Anak Kandung

Tersangka SN ditangkap petugas Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya di kediaman pribadi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Tim OTT 'Geledah' Makanan Anggota Polisi: Kamu Mau Ganteng Sendiri?

Tim OTT 'Geledah' Makanan Anggota Polisi: Kamu Mau Ganteng Sendiri?

Perwira polisi sidak ke kantin dan geledah makanan polisi. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya