Beda Data Satgas, Dinkes Solo dan Pemprov Jateng Soal Aktif Covid-19 di Surakarta
Merdeka.com - Perbedaan data Covid-19 kembali menjadi polemik. Kali ini data kasus aktif Covid-19 di Kota Solo. Kasus aktif merupakan kasus positif Covid-19 yang tengah menjalani perawatan atau isolasi.
Terjadi perbedaan data antara Satgas Covid-19, Dinas Kesehatan Solo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito kasus aktif Covid-19 di Solo tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya. Kasus aktif Covid-19 di Solo mencapai 7.354 kasus.
Data berbeda disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih. Dia justru terkejut dengan kabar tersebut. Menurutnya, data yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 keliru.
"Itu angka 7.354 aku kan ya kaget to. Jadi yang benar kita saat ini per tanggal 25 pukul 15.00 pasienku yang di rumah sakit 117, yang isolasi mandiri 503. Artinya yang aktif kan 117 ditambah 503, itu 620. Lha kok jadi gede segitu, ya bingung aku," ujar Siti, Jumat (26/2).
Siti belum mengetahui apakah jumlah tersebut merupakan akumulasi dari seluruh kasus positif Covid-19, bukan kasus aktif. Menurutnya, hal tersebut bisa dijadikan pembelajaran bagi semua akan pentingnya keakuratan data.
"Solo itu kan trennya sudah turun. Kalau sampai 7.354 rumah sakit kita sudah teriak-teriak semua dong," ucapnya.
Siti menambahkan, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah saat ini hanya sekitar 7.000 kasus. Sehingga tidak mungkin jika kasus aktif di Solo di atas angka provinsi. Bahkan dia menyebut kasus aktif Covid-19 Solo masih lebih kecil dibandingkan Kota Semarang.
"Ini temen-temen rumah sakit kan ya pada galau semua. Gimana dong kok seperti ini ? Kita saja ini pasiennya kosong semua. Ini tidak bener. Kita minta ke pusat untuk clear lah," ucapnya.
Data yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berbeda. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, data kasus aktif di Solo yang dimilikinya, jauh dibanding yang disampaikan Satgas Covid-19. Apalagi jika menilik angka kumulatif sejak Maret 2020 hingga hari ini, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Surakarta sebanyak 4.862 kasus.
"Ini jangan-jangan beliau keliru, bahwa 7.354 itu mungkin seluruh Jawa Tengah. Catatan saya yang di Solo itu hanya 278. Jauh banget ini," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Gradhika Bhakti Praja, Jumat (26/2).
Ganjar memaparkan, di Jawa Tengah saat ini terdapat 6.881 kasus aktif. Karena itu Ganjar meyakini jika kasus aktif di Kota Surakarta tidak mungkin mencapai 7.354 kasus.
"Maka sekali lagi, angka 7.354 rasa-rasanya harus dikoreksi. Kenapa? Karena kalau itu nanti disampaikan ceritanya akan beda. Nanti bikin kepanikan baru warga di sana, Solo tertinggi padahal tidak gitu," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaData BBMKG: Suhu Panas Kota Medan Sentuh 35,7 Derajat Celcius
Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaSatgas Urai Kemacetan Polri Disebar di Setiap Polda Mulai Banten hingga Jatim Sesuai Jam Rawan Macet
Petugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaCara Satgas Menampung Pro Kontra UU Cipta Kerja
Salah satunya dengan keliling menyerap aspirasi dari berbagai pihak
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMenengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai
Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca Selengkapnya