BBPOM Temukan Pegawai Apotek di Palembang Tak Paham Obat-obatan
Merdeka.com - Pegawai salah satu apotek di Palembang diketahui tidak memahami obat-obatan. Hal itu terungkap dari hasil inspeksi mendadak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dan instansi lain ke sejumlah apotek di Jalan MP Mangkunegara Palembang, Kamis (4/11).
Selain masalah kemampuan sumber daya manusia, tim gabungan juga menemukan obat-obatan, makanan, dan kosmetik yang kedaluwarsa, tidak berizin, dan klaim berlebih. Kondisi ini membuat Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fenty Aprina mengaku kaget.
"Ditemukan pegawai apotek bukan asisten apoteker, dia tidak paham bahwa obat-obat yang dijual di apotek itu harus memiliki izin edar," ungkap Fenty.
Menurutnya, penjaga apotek harus memiliki pengetahuan dan sertifikasi memadai untuk menjamin kualitas barang yang diedarkan. Sumber daya manusia yang dipekerjakan apotek menjadi bagian penting agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat maupun resep.
Idealnya, kata dia, apotek dan produsen menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan dan melengkapi izin operasional. Masyarakat juga diminta cermat dan waspada dengan obat yang dibeli.
"Ingat cek kLIK, cek kemasan, cek label, cek izin edar, dan cek kadaluwarsa," kata dia.
Kepala Bidang Pemeriksaan BBPOM Palembang Aquirina Leonora mengatakan, hasil sidak terhadap apotek memprihatinkan, karena masih ditemukan obat-obatan, makanan, serta kosmetik yang sudah kadaluwarsa, tidak berizin, ataupun memiliki klaim berlebihan. Barang-barang itu semestinya dimusnahkan, bukan tetap dijual secara bebas.
"Kami selaku pengawas akan lebih intensif lagi mengawasi setiap apotek di Palembang," ujarnya.
Dia menegaskan, apotek dan produsen yang mengedarkan barang tak layak atau tidak berizin akan diberikan teguran baik ringan maupun keras. Namun jika tiga kali melakukan pelanggaran akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Diberikan peringatan terlebih dahulu, akan kita pantau terus dan sidak berulang agar memastikan produk yang dijual benar-benar aman dikonsumsi," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin
Para pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaPemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaEmpat Perampok Spesialis Minimarket di Bekasi Ditangkap, Dua Ditembak
Firdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaMarak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri
Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaPenerimaan PPPK Segera Dibuka, Pemkab Bogor Usulkan 2.235 Formasi
Pemerintah Kabupaten Bogor mengusulkan 2.235 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSatu Petugas Pemadam Meninggal Usai Tangani Kebakaran Gedung LBH Jakarta
Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 10 unit dan 40 personel untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca Selengkapnya