BBM bersubsidi dibatasi, nelayan di Kota Semarang mulai resah
Merdeka.com - Sejumlah nelayan di Tambaklorok Kota Semarang, mulai mengkhawatirkan pengetatan distribusi BBM bakal mempengaruhi aktivitas melaut mereka setiap hari. Salah seorang nelayan di Kampung Tambaklorok, Suwardi mengatakan, meski saat ini pasokan solar di kampungnya masih relatif lancar namun banyak nelayan yang mulai berancang-ancang mencari stok solar cadangan.
"Karena bila begitu pasokan solar dibatasi, kami jadi tidak bisa melaut. Terlebih lagi, penyediaan solar bagi kami merupakan kebutuhan pokok untuk menopang mata pencaharian," ujar Suwardi kepada merdeka.com, Selasa (26/8).
Dia berharap kepada pemerintah untuk memberikan kelonggaran bagi para nelayan terkait pembatasan penyaluran BBM.
Sementara itu, menurut seorang nelayan lainnya, Zarkasih, pembatasan BBM bakal semakin mempersulit aktivitasnya di tengah laut. Apalagi, saat ini sedang musim paceklik yang membuat hasil tangkapan ikan menjadi berkurang banyak.
"Jadi, kalau dibatasi pasokannya ya beban hidup kami semakin berat," terang dia.
Terpisah, Pengawas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan Tambaklorok, Mario Triwibowo, mengatakan, secara umum pasokan solar di SPBN masih lancar. Dia mendapatkan kiriman solar saban tiga hari sekali.
"Kami masih dapat pasokan 3 ton. Meski begitu, jumlah pembeli kami beberapa hari terakhir kian bertambah. Setiap nelayan membeli 10-40 liter solar per hari," terang dia.
Sedangkan, para pedagang di pasar tumpah dekat Tempat Pelelangan Ikan setempat rata-rata membeli 100 liter per hari. "Ini dalam kondisi ramai. Tapi, kita khawatirnya kalau solar dibatasi maka banyak langganan kami gagal melaut," kata dia.
Saat ini, ada 100 nelayan yang kerap membeli solar di pompa bensin Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan Tambaklorok. Bila dilihat dari jumlah kebutuhannya, pemakaian bagi para nelayan di Tambaklorok relatif tinggi dibanding lainnya. Adapun harga solar yang dipatok di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan yakni memakai harga subsidi sekitar Rp 5500 per liter.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran Kerap Tak Tepat Sasaran, BBM Subsidi untuk Nelayan Bakal Dihapus?
Ini tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaGelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaBMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaJambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda
Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaGempa M 4,9 Guncang Sukabumi, Pemicunya Sesar Bawah Laut
BMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca SelengkapnyaJelang Mudik, Polisi Cek SPBU Cegah Kecurangan Pengisian BBM
Ia berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas
Dulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya