Merdeka.com - Nasib bayi malang yang terlahir dari pasangan I Putu Sugiartana (32) dan Komang Widari (30), kondisinya makin memprihatinkan. Bahkan hingga kini belum dilakukan tindakan untuk menjalani operasi di RSUP Sanglah, Denpasar.

Bayi yang terlahir dalam kondisi normal, namun ususnya terburai ini dilahirkan tepat saat hari raya Galungan, Rabu sore (17/12) lalu di bidan Ratna Diana, Kabupaten Jembrana. Lantaran kondisi bayi lemah, akhirnya dibawa ke RSUD Jembrana. Namun karena peralatan yang minim di rumah sakit ini, akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Sayangnya, bayi berjenis kelamin laki-laki ini belum mendapat tindakan dan masih disimpan dalam tabung inkubator.

Orang tua bayi malang ini yang berasal dari Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana, Bali hanya bisa pasrah dan masih bingung untuk mencari dana operasi anak pertamanya ini.

"Saat ini kondisi anak saya tidak tahu. Istri saya sudah pulih paska melahirkan," kata Sugiartana, ayah kandung bayi malang itu saat ditemui di RSUP Sanglah, Jumat (19/12) di Denpasar.

Katanya, anaknya baru dirujuk ke Sanglah Kamis kemarin (18/12). Saat melahirkan kondisinya nampak normal, berat badannya 2.25 gram. Tidak ada yang menyangka kondisi bayinya sangat mengenaskan dengan perut terbuka dan isinya keluar. "Ususnya keluar semua," ujar Sugiartana sambil mengusap wajahnya.

Kini Sugiartana yang hanya sebagai buruh tani itu berharap bantuan pemerintah dan para dermawan demi kesembuhan anaknya.

"Kami bingung anak saya harus menjalani operasi sementara kami tidak punya uang. Saya hanya buruh tani, untuk biaya makan aja susah apalagi untuk biaya operasi yang cukup besar. Tapi saya ingin anak saya sembuh," ujarnya lirih