Bayi berkepala dua di Medan akhirnya meninggal dunia
Merdeka.com - Bayi berkepala dua asal Langkat tak mampu bertahan. Keduanya itu mengembuskan napas terakhir dalam perawatan di RSUP Adam Malik Medan, Jumat (25/4) sekitar pukul 12.15 WIB.
"Bayinya meninggal dunia siang tadi, akibat gangguan pernapasan dan kelainan jantung," kata Humas RSUP Adam Malik Medan Sairi br Saragih.
Bayi yang dikenali dengan Lasmini 1 dan Lasmini 2, sesuai nama ibunya, itu ditangani di RSUP Adam Malik sejak Kamis (24/4) siang. Mereka dirujuk dari RSUD Pirngadi Medan, yang belum memiliki peralatan lengkap untuk melakukan diagnosa.
Dr Pertin Sianturi SpAK, Supervisor Perinatologi RSUP Adam Malik menyatakan, bayi itu merupakan kembar siam paragus dicephalus conjoined twin plus multiple congenital anomaly. Keduanya dempet di bahu hingga pinggul dan memiliki dua jantung. "Tapi masing-masing jantung mengalami kelainan yang kompleks," jelasnya.
Meski dari luar terlihat hanya memiliki satu tubuh, namun kembar ini memiliki dua tulang belakang. Pertin merinci, bayi Lasmini 1 memiliki 1 kepala, satu tangan, dan kelihatan memiliki 2 kaki, anus dan berjenis kelamin laki-laki. Sementara itu, bayi Lasmini 2 memiliki 1 kepala, 1 tangan, dan kelihatan tidak memiliki kaki.
"Ini kali pertama RSUP Adam Malik mendapatkan kasus seperti ini, meskipun sudah sering menangani kembar siam Kasus ini langka, dan sangat sulit untuk dilakukan pemisahan," jelas Pertin.
Bayi kembar siam ini sudah mengalami gangguan pernapasan sejak dirujuk dari RSUD Pirngadi Medan. Kondisinya semakin memburuk karena gangguan yang kompleks pada Jumat (25/4) pagi.
Upaya bantuan pernapasan melalui ventilator tak dapat menstabilkan kondisi bayi. Lasmini 1 dan Lasmini 2 pun kritis dan akhirnya meninggal dunia pada Jumat (25/4) siang.
Lasmini 1 dan Lasmini 2 lahir di RSUD Insani Pelawi, Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara, Rabu (23/4) sekitar pukul 3.00 WIB. Saat lahir kedua bayi memiliki berat total 4 kg dan panjang 40 cm.
Bayi kembar siam ini merupakan anak ketiga dari pasangan Poniman (35) dan Lasmini (32), warga Desa Telaga Said, Sei Lepan, Langkat, Sumatera Utara. Sang ayah bekerja sebagai buruh harian perkebunan karet, sedangkan istrinya hanya ibu rumah tangga. "Keluarganya saat ini tengah bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya," pungkas Sairi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi Alami Tersedak saat Disusui, Begini Cara Aman Mengatasinya
Tersedak merupakan kondisi yang rentan dialami oleh bayi pada saat disusui.,
Baca Selengkapnya7 Kondisi pada Bayi yang Sering Buat Orangtua Cemas Padahal Tidak Berbahaya
Sejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaGejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Bayi Menangis yang Perlu Dikenali Orangtua, Ketahui Cara Membedakannya
Tangisan yang dikeluarkan oleh bayi memiliki berbagai tanda yang berbeda. Kenali enam penyebab tangisan dari bayi yang biasanya ditunjukkan.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Bayi Cegukan dengan Efektif, Kenali Penyebabnya
Cegukan pada bayi sebenarnya adalah respons alami dari sistem pernapasan yang sedang berkembang.
Baca Selengkapnya