Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Agam, Sumatera Barat, menangkap SM (25), mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Padang, karena diduga melarikan mobil travel yang ia tumpanginya dari Pekanbaru, Riau.

Kasat Reskrim Polres Agam AKP Amprisman mengatakan, tersangka ditangkap setelah melarikan mobil travel dengan nomor polisi BA 1053 Q yang ditumpanginya dari Pekanbaru, Riau ke Batu Kambiang. Tersangka ditangkap saat duduk di salah satu warung di Mungko Jalan, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, sekitar pukul 06.00 Wib.

"Tidak ada perlawanan dari tersangka saat anggota Satreskrim melakukan penangkapan. Sementara mobil travel jenis Toyota Avanza warna putih, terlebih dahulu ditemukan anggota di Batu Nagai tidak jauh dari penangkapan," kata Amprisman seperti dilansir Antara, Sabtu (18/4).

Ia menjelaskan, penangkapan mahasiswa semester sepuluh ini berawal dari laporan sopir travel atas nama Sawal (45), ke Polsek Tanjung Raya sekitar pukul 03.00 Wib.

Mendapatkan laporan itu, anggota Satreskrim Polres Agam langsung menuju Kecamatan Tanjung Raya, sambil menutup jalan dari Tanjung Raya menuju Lubukbasung. Sesampai di Muko-muko, anggota mendapatkan informasi bahwa ada mobil berbelok kanan menuju Nagari Tanjung Sani dan anggota langsung mengejar ke jalan itu.

Dalam perjalanan, ada satu unit mobil Avanza warna putih parkir di tepi jalan dalam keadaan tidak terkunci. Anggota langsung mencari tersangka dan anggota menemukan SM sedang duduk di warung.

Saat itu anggota mendekati dan menanya keterkaitan dengan mobil tersebut dan SM mengakui telah mencuri mobil travel tersebut.

"Saat anggota melakukan penggeledahan, ditemukan kunci mobil, telepon genggam milik sopir dalam keadaan baterai yang sudah dibuka," katanya.

Dari keterangan tersangka, mobil itu akan dibawa ke Padang dan akan dijual dalam keadaan terpisah-pisah.

"Kami masih melakukan pengembangan apakah ada komplotan tersangka," katanya.

Sementara itu, sopir travel, Sawal, menerangkan, tersangka naik dari Bangkinang menuju Batu Kambiang pada Jumat (17/4) sekitar pukul 22:00 WIB. Saat itu, hanya tersangka yang menjadi penumpangnya.

"Saya tidak menaruh curiga kepada tersangka, karena selama dalam perjalanan dia hanya tidur sambil menggoyang-goyangkan kaki," katanya.