Merdeka.com - Lia Susanti, wanita 29 tahun asal Indramayu, Jawa Barat, ini nekat membawa lari Zaira (3 bulan), anak rekan kerjanya. Lia nekat melakukan hal tersebut karena ingin mempunyai momongan.

‎"Tersangka untuk sementara ini mengaku karena ingin punya anak, sehingga nekat membawa lari anak dari temannya semasa masih bekerja di tenaga terapis di Denpasar itu," Kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, di Denpasar, Bali, Minggu (31/1).

Reinhard mengungkapkan, Lia tak bekerja sendirian. Dia melakukan aksinya bersama seorang pria yang bukan suaminya. Hingga kini, pihaknya masih mencari alat bukti yang lain yang bisa menjerat kedua pelaku dengan ancaman hukuman yang setimpal.

"Jika melihat motif dan kronologis terjadinya penculikan, maka kedua pelaku bisa dijerat dengan pasal 330 KUHP ayat 1 tentang penculikan dengan ancaman pidana penjara paling lama 7 tahun," ucapnya.

Bahkan, lanjut Reinhard, kedua pelaku bisa dikenakan hukuman yang lebih berat jika memang mereka sudah merencanakan penculikan bayi tersebut. "Kena pasal berlapis terkait UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 83 jo pasal 76F dengan ancaman 15 tahun penjara," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama Wulan Silviani, pekerjaan karyawan swasta, alamat Jalan Pulau Pinang Gg IV/12 Denpasar telah melaporkan bayinya bernama Zaira Aska Rabani.

Bayi perempuan yang baru berusia 3 bulan 10 hari ini diculik oleh rekan kerjanya yang bernama Lia Susanti pada Sabtu (30/1), di mana pelaku datang bersama seorang pria yang bukan suaminya.