Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bawa badut, puluhan warga demo tolak calon boneka Pilkada Surabaya

Bawa badut, puluhan warga demo tolak calon boneka Pilkada Surabaya Demo Pilkada di Surabaya. ©2015 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Belum munculnya calon pesaing pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilwali Surabaya, Jawa Timur, membuat masyarakat Surabaya geram. Alhasil, puluhan orang tergabung dalam kelompok Sekretariatan Bersama (Sekber) menggelar aksi di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jalan Adityawarman, Jumat sore (31/7).

Mereka menuntut Partai Koalisi Majapahit segera merekomendasi calonnya, supaya Pilkada Surabaya bisa digelar pada 9 Desember mendatang. Namun, para pendemo meminta Koalisi Majapahit yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, dan Partai Demokrat itu, tidak memunculkan calon boneka atau badut.

Dalam aksinya, para pendemo juga membawa dua badut sambil membawa poster kecaman ditujukan buat Koalisi Majapahit. Kecaman itu bertuliskan "Badut-Badut Mojopahit Mana Jagomu? Rakyat Menunggu," dan "Koalisi Majapahit Merusak Citra Majapahit," serta poster-poster kecaman lain yang dibawa oleh para demonstran yang lain. Selain itu, para demonstran melakukan orasi secara bergantian.

"Saudara-saudara, warga Surabaya, bagaimana kita tahu, uang rakyat habis untuk membiayai badut-badut Majapahit. Apakah Koalisi Majapahit sengaja menyandera Pemilu? Koalisi Majapahit bisa dikategorikan Parpol tak bertanggung jawab dan hanya menjadi badut-badut politik, dagelan-dagelan politik. Ayo rakyat bersatu, Koalisi Majapahit kumpulan badut yang bersekretariatan di warung kopi dan menghabiskan uang rakyat," teriak salah satu orator.

demo pilkada di surabaya

Salah satu orator, Pokemon, yang juga aktivis Gang Dolly melawan, tak mau ketinggalan. Koordinator buruh ini berteriak memberi semangat perlawanan terhadap stagnasi politik dari Koalisi Majapahit. "Munculkan calon independen untuk rakyat. Ayo ketika saya teriak Surabaya bersatu, jawab independen untuk rakyat. Ketika saya teriak Surabaya berontak, jawab lawan calon tunggal," teriak Pokemon memberi semangat.

Komisi Pemilihan Umum Daerah Surabaya telah menutup pendaftaran bagi calon independen. Tapi, ketika hanya ada calon tunggal, KPU harus membuka kembali pendaftaran calon independen supaya Pilkada serentak bisa dilaksanakan di Surabaya tepat waktu, tidak molor hingga 2017.

"Kenapa kita sebut calon independen? Karena kita tidak percaya lagi perilaku-perilaku elit politik, khususnya yang ada di Koalisi Majapahit, yang minim kader dan tak mampu mencari calon alternatif dan hanya bisa memunculkan calon boneka," tambah Pokemon.

Tak ketinggalan, mantan aktivis 98, Wawan 'Kemplo', juga ikut bersuara di atas truk komando. "Dolor-dolor, kita di sini untuk memberi penyadaran politik kepada masyarakat, bahwa proses politik, pengkaderan politik dari partai tidak ada. Kenyataannya, Surabaya minim tokoh. Tak ada satu calon-pun yang muncul untuk melawan calon independen. Padahal, Surabaya ini barometernya politik," teriak mantan aktivis Arek Pro Reformasi (APR) ini.

demo pilkada di surabaya

Wawan juga menyebut, sejumlah tokoh nasional ada di Jakarta saat ini, banyak yang lahir dari Jawa Timur, khususnya Kota Pahlawan. "Seluruh kader-kader politik, Polri, TNI, banyak yang lahir dari Surabaya. Bagaimana mungkin, di Pilwali 2015 ini, Surabaya yang katanya Kota Pahlawan minim tokoh? Kader-kader dari Surabaya banyak yang menduduki posisi strategis secara nasional," teriaknya heran dengan situasi politik di Surabaya saat ini.

Wawan menolak munculnya calon boneka. Kalau sampai Koalisi Majapahit mendaftarkan calon boneka, dia merasa esensi Pilkada Surabaya hanya kamuflase. "Kita menolak apapun bentuk sandiwara politik," ucap Wawan.

Sementara itu, beberapa perwakilan pengunjuk rasa sempat mendatangi Sekretariat Koalisi Majapahit di Kantor DPC Golkar Surabaya, berada tepat di sebelah Kantor KPUD Surabaya. Saat dialog digelar, Ketua Pokja Koalisi Majapahit, AH Thony mewakili partai koalisi sempat menemui perwakilan demonstran.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral

Cak Imin: Kita Mohon Pak Jokowi Akhiri Jabatan dengan Netral

Menurut Cak Imin, ketidaknetralan dalam Pemilu akan merusak demokrasi.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Bidik 80 Persen Suara di Jabar, Timnas AMIN Ingatkan Masyarakat Pilih Capres Bawa Perubahan Bukan karena Kasihan

Bidik 80 Persen Suara di Jabar, Timnas AMIN Ingatkan Masyarakat Pilih Capres Bawa Perubahan Bukan karena Kasihan

Partai pengusung dan pendukung Anies dan Muhaimin optimistis akan menang satu putaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN

Tak Terima Sikap Surya Paloh, Relawan Turunkan Bendera NasDem di Markas Pemenangan AMIN

Bendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.

Baca Selengkapnya
Benderanya Diturunkan Relawan di Markas Timnas AMIN, Ini Respons Nasdem

Benderanya Diturunkan Relawan di Markas Timnas AMIN, Ini Respons Nasdem

Bendera Nasdem di markas Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tiba-tiba diturunkan seorang pria yang mengaku kecewa dengan sikap partai itu.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya

Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya

Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kita Ingin Beri Tempat Perempuan, Tapi Suaminya Tak Izinkan Kampanye

Prabowo: Kita Ingin Beri Tempat Perempuan, Tapi Suaminya Tak Izinkan Kampanye

Rintangan yang masih kerap ia temui yaitu suami atau orang tua yang tidak mengizinkan perempuan itu untuk melangkah lebih jauh

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.

Baca Selengkapnya