Merdeka.com - Jo (46) dan Ji (25) ditangkap anggota Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru lantaran diduga hendak mengedarkan 70 gram sabu-sabu dan 900 butir pil ekstasi. Saat itu keduanya berada di hotel New Hollywood, jalan Kuantan Raya, kota Pekanbaru.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarif Hidayat, didampingi Kasat Narkoba Kompol Iwan Lesmana Riza kepada merdeka.com Senin (6/7) mengatakan, petugas yang menyamar awalnya membekuk tersangka Jo.

"Jo dibekuk di Hotel New Hollywood. Dari tangan pelaku diamankan empat kantong sabu-sabu seberat 25 gram dan pil ekstasi sebanyak 350 butir," sebut Kombes Aries Syarief didampingi Kompol Iwan.

Setelah berhasil meringkus tersangka pertama, anggota meringkus tersangka Ji (25) di Jalan Sutomo Gang PLN Kecamatan Limapuluh. Di sana, petugas mengamankan tujuh kantong besar sabu-sabu seberat 50 gram dan pil ekstasi 550 butir.

Menurut Kapolresta, tersangka merupakan bandar besar antar provinsi. Gerak-gerik keduanya telah diintai petugas selama satu pekan.

"Anggota benar-benar harus bekerja ekstra untuk meringkus pelaku. Saat melakukan penyamaran, pelaku selalu mengajak anggota untuk bertransaksi dengan berpindah-pindah tempat hotel. Awalnya anggota menyamar akan membeli barang haram tersebut di Hotel Sukajadi. Setelah itu berpindah ke Jalan Kuantan," terang Kapolresta.

Kapolresta Pekanbaru mengungkapkan, barang haram yang diperjualbelikan oleh pelaku merupakan sabu-sabu kualitas satu.

"Barang haram ini diperoleh dari warga Batam, dan dari bentuknya merupakan kualitas bagus. Kepada tersangka akan kita jerat Pasal 112 dan Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ancaman kurungan di atas lima tahun penjara," kata Aries.

Sementara itu, Kompol Iwan Lesmana Riza menerangkan, tersangka mengaku memperoleh barang haram tersebut dari seorang warga Batam dengan modal Rp 200 juta.

"Awalnya pelaku mendapatkan barang haram tersebut sebanyak 1.000 butir ekstasi dan satu ons sabu sekitar beberapa minggu yang lalu. Saat ini kita akan mengejar pemasok barang haram tersebut," jelas Iwan.