Merdeka.com - Novita Dian (25) harus membayar mahal perbuatannya membawa 8,8 gram sabu-sabu dari Malaysia. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan menjatuhi janda beranak tiga ini dengan hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan.

Sejak awal sidang, Selasa (12/11), Novita tak henti menangis. Suaranya bergetar saat meminta majelis hakim yang diketuai Asban Panjaitan memberinya keringanan hukuman. "Saya masih punya anak kecil. Saya pun berani bersumpah, sabu-sabu itu bukan punya saya," katanya.

Setelah mendengarkan permohonan Novita, majelis hakim pun menyampaikan putusannya. Mereka menyatakan perempuan itu telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan yang diancam dengan Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, karena memiliki atau menguasai sabu-sabu, sebagaimana dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum (JPU) Emmy FM.

"Walaupun terdakwa menyatakan narkotika itu bukan miliknya, namun terdakwa mengetahui keberadaan sabu-sabu itu," jelas Asban.

Sabu-sabu seberat 8,8 gram itu disimpan dalam kantong belakang rok mini jins warna abu-abu, yang ditemukan petugas Bea Cukai Bandara Polonia Medan dalam ransel milik Novita di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Polonia, Medan, Selasa (7/5) sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu, Novita baru turun dari pesawat AirAsia QZ 8051 yang membawanya terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Vonis yang dijatuhkan majelis hakim lebih rendah dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, JPU Emmy FM meminta agar Novita dijatuhi hukuman 6 tahun penjara. "Kamu tahu perbuatan kamu itu kan salah. Hukuman yang kami jatuhkan merupakan yang minimal di pasal ini. Kamu bisa terima, bisa tidak, boleh juga pikir-pikir dulu. Kalau tidak terima, kamu boleh banding," ucap Asban.

Masih terus menangis, Novita menyatakan menerima putusan itu. JPU pun bersikap serupa.