Baru 14 sekolah di Solo siap gelar Ujian Nasional daring
Merdeka.com - Ujian Nasional (UN) menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) bakal diterapkan di 14 sekolah di Kota Solo. Meski sebagian sudah siap, tapi ada sejumlah sekolah masih melakukan perbaikan.
Pelaksanaan UN daring itu juga akan melibatkan orangtua siswa. Mereka bisa menyaksikan secara langsung pelaksanaan uji coba. Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, Aryo Widyandoko mengatakan, pihaknya hingga saat ini terus melakukan pengecekan kesiapan infrastruktur.
"Masih ada dua sekolah, yakni SMAN 1 dan SMKN 1, yang memperbaiki stabilitas jaringannya dan spesifikasinya," kata Aryo kepada wartawan, di Kantor Disdikpora Solo, Kamis (2/4).
Menurut Aryo, ke-14 sekolah akan melaksanakan UN CBT adalah SMAN 1, SMAN 3, SMA Ursulin, SMA Batik 1, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 9, SMK Al Islam. Sedangkan dua sekolah lagi tingkat SMP yakni SMPN 1 dan SMPN 4. Dari 193 sekolah tingkat SMA dan SMP di Kota Solo, hanya 14 siap melaksanakan UN CBT.
Aryo mengatakan, meskipun sebagian besar sekolah sudah menyatakan siap, tapi masih dimungkinkan mereka bisa mundur. Karena ini menyangkut sarana dan prasarana tersedia di sekolah itu.
"Ada beberapa kendala yang kami khawatirkan. Antara lain listrik mati, jaringan internet tidak stabil, serta jaringan error. Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan melakukan uji coba," tambah Aryo.
Kepala Sekolah SMPN 4 Solo, Endang Mangularsih menyatakan, sekolahnya siap melaksanakan UN CBT. Meskipun persiapan dilakukan hanya dalam jangka satu bulan, tapi saat ini semuanya telah berjalan baik. Pada awalnya di sekolah dia pimpin hanya mempunyai 12 komputer.
"Awalnya hanya 12, tetapi dengan bantuan banyak pihak termasuk orangtua siswa, akhirnya sebanyak 80 unit komputer plus jaringannya saat ini sudah siap," ucap Endang.
Selain melakukan uji coba sendiri, pihak sekolah mengundang para orangtua untuk melihat secara langsung uji coba pelaksanaan UN CBT di sekolah itu. Mereka, kata Endang, rata-rata tidak ada mengeluhkan sistem UN bahkan memberikan dukungan penuh.
Pihak sekolah juga telah menyediakan genset dengan kapasitas 25 ribu watt serta menyiagakan tim buat mengatasi gangguan jaringan, termasuk melibatkan petugas dari PLN. Tim itu berjaga selama empat hari penuh mulai 4 hingga 7 Mei.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaKesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaFaqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca Selengkapnya