Merdeka.com - Tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah selesai melakukan pemeriksaan Wakil Bupati Wonosobo, Maya Rosida.

Pemeriksaan Maya dilakukan guna menggali informasi terkait kasus suap pejabat Bea dan Cukai yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), Heru Sulastyono (HS) beberapa waktu lalu.

Menurut Direktur Tipideksus, Brigjen Arief Sulistyanto, Maya Rosida telah memberikan banyak keterangan secara kooperatif. Dalam keterangannya, Maya mengaku telah menerima satu kali transaksi keuangan sebesar Rp 15 juta rupiah.

"Ada satu transaksi keuangan yang masuk ke rekening beliau, nilainya tidak signifikan, enggak sampai 15 juta. Jadi sekali (transaksi) saja. Beliau juga tidak tahu tiba-tiba sudah masuk ke situ. Itu tahun 2012 kalau enggak salah, dan dibikinnya itu berdasarkan gaji beliau," kata Arief di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/11).

"Kemudian ada tiga polis asuransi atas nama beliau nilainya yang pertama sebesar Rp 110 juta. Yang kedua atas nama beliau juga sebesar Rp 200 juta, lalu atas nama putranya itu setiap bulan Rp 1,5 juta," ujarnya.

Selain itu menurut Arief, Maya juga mempunyai premi per bulan untuk asuransi pendidikan anaknya. Arief pun menegaskan bahwa Maya tak terkait dengan TPPU bea cukai yang telah dilakukan oleh tersangka Heru.

Sementara itu, Arief menambahkan bahwa tim penyidik juga telah menemukan satu buah unit Apartemen di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta milik Maya Rosida. Namun setelah diselidiki, apartemen ini juga ternyata juga tak ada kaitannya dengan kasus bea cukai tersebut.

"Ini (apartemen) hasil dari beliau bekerja sebelum waktu menjadi wakil bupati wonosobo. Jadi beliau pernah bekerja jadi broker property tapi itu dengan teman-temannya. Patungan. Bukan dengan HS," imbuh polisi bintang satu ini.