Banyuwangi minta Kades aktif bantu validasi pemutakhiran data
Merdeka.com - Jelang pelaksanaan pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) 2015 yang akan dilakukan Juni 2015 mendatang, Pemkab Banyuwangi telah mengumpulkan seluruh kepala desa untuk membantu memvalidkan data kependudukan, terutama yang terkait dengan penanganan masalah sosial-ekonomi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengimbau aparat desa berperan aktif untuk bisa menyampaikan data Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang valid kepada petugas Badan Pusat Statistik (BPS). "Penyediaan data adalah instrumen pembangunan paling vital. Jika data salah, program pembangunan juga tak akan optimal hasilnya," kata Anas.
Basis Data Terpadu sendiri merupakan sebuah sistem basis data yang dapat digunakan untuk perencanaan program perlindungan sosial yang menyediakan nama dan alamat calon penerima bantuan sosial, baik rumah tangga, keluarga maupun individu, berdasarkan pada kriteria-kriteria sosial-ekonomi yang ditetapkan oleh pelaksana program dan bertujuan memperbaiki kualitas penetapan sasaran program-program perlindungan sosial.
Menurut Anas, BPS meminta keterlibatan pemerintah desa dalam pemutakhiran basis data terpadu (PBDT) 2015 rumah tangga sasaran (RTS). Aparat desa sebagai penyedia data bisa memberikan data yang akurat tentang warganya agar data yang diperoleh lebih valid, terpercaya, dan sesuai kondisi riil di lapangan.
Saat ini, kata dia, pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat bahwa banyak penyaluran beras miskin (rankin) yang tidak tepat sasaran. Misalnya, masyarakat mampu mendapatkan beras bersubsidi ini. Selain itu, rumah tangga sasaran (RTS) yang sudah meninggal atau pindah ke daerah lain masih terdaftar sebagai penerima raskin.
"Selama ini masih ada data yang tidak tepat sasaran, karena datanya salah. Tempo hari pas saya ke lapangan, dilapori warga jika ada saudaranya aparat desa yang dapat bantuan, padahal mereka termasuk golongan mampu. Saya tegaskan, dengan basis data terpadu yang terbaru ini mulai Juni 2015, tidak boleh lagi ada data yang meleset," tegasnya.
Anas berharap, dengan konsolidasi pertemuan seluruh kades yang sudah dilaksanakan, semua elemen khususnya perangkat desa yang menjadi ujung tombak penyedia data bisa memberikan data yang lebih valid. "Sehingga tidak ada lagi masyarakat mampu, meninggal terdaftar sebagai penerima raskin dan bantuan sosial lainnya. Masak ada orang yang sudah meninggal dapat bantuan beras," ujarnya.
Anas juga meminta fasilitator (petugas survei) dari BPS bisa menjalin komunikasi intensif dengan kepala desa. Dia menemukan sejumlah keluhan, ada fasilitator yang dinilai tidak respek dengan pemerintahan desa. "Saya dilapori ada sebagian kecil fasilitator yang meminta data sambil merokok, bersandal jepit, berkaus. Memang gaya itu bukan substansi, tapi ada kepala desa yang merasa diremehkan. Saya minta ada saling pengertian," kata Anas.
Jumlah RTS Banyuwangi sendiri pada tahun 2014 lalu tercatat 225.877 rumah tangga yang menjadi sasaran program perlindungan sosial.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi, Moh. Amin menambahkan, pelaksanaan pemutakhiran BDT 2015 ini akan dilakukan mulai pertengahan Juni hingga Juli 2015. Namun sebelumnya akan diawali dengan forum komunikasi publik di tingkat desa/kelurahan antara warga desa dan para fasilitator (petugas survei) untuk menetapkan warga miskin yang berhak mendapatkan bantuan beras dan bantuan sosial peningkatan kesejahteraan lainnya.
"Dengan menggunakan data dari BDT, jumlah dan sasaran penerima manfaat program dapat dianalisa sejak awal perencanaan program. Basis data terpadu yang dihasilkan selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai data sasaran bagi program-program pengentasan kemiskinan dalam skala nasional maupun daerah. Seperti bantuan siswa miskin (BSM), Indonesia Pintar, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah," jelas Amin.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerkuat Pondasi Perencanaan Pembangunan, Kaltim Terus Dorong Data Desa Presisi
Data yang valid, akurat dan terkini amat dibutuhkan sebagai pondasi perencanaan pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat, Dokumen Ini Harus Dipersiapkan untuk Mengurus Santunan Anggota KPPS yang Meninggal
Dalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaData Kuantitatif adalah Data yang Berbentuk Angka, Ini Penjelasannya
Penerapan data kuantitatif sangat luas dan memengaruhi berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaGandeng Baznas, Banyuwangi Kembali Gotong Royong Bedah Rumah Tidak Layak Huni
Di Banyuwangi selain program bedah rumah, Baznas merupakan mitra pemkab untuk berbagai program sosial di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPerkuat IKM, Pemkab Paser Sosialisasi dan Pengisian Data SIINas
SIINas merupakan aplikasi yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyampaian data.
Baca SelengkapnyaPAN: Sangat Bahaya Ada Capres Anggap Data Pertahanan Tak Perlu Dirahasiakan
PAN setuju dengan sikap tegas Prabowo yang menyatakan tidak mungkin semua kekuatan dan kelemahan sistem pertahanan nasional dibuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaAnies Bongkar Temuan Kecurangan Pemilu 2024: Masalah Besar Terjadi di Pra TPS
Menurut Anies, berdasarkan data sementara yang dikumpulkan THN AMIN, kecurangan Pemilu 2024 terjadi jauh sebelum proses pemungutan suara, 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya