Banyak konflik, warga dan seniman gelar aksi 'Jaga Jakarta'
Merdeka.com - Ratusan warga Jakarta yang terdiri dari seniman, tokoh lintas agama dan pemuda-pemudi khawatir akan adanya konflik antar warga. Untuk itu mereka melakukan kampanye 'Jaga Jakarta' di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Koordinator lapangan Jaga Jakarta, Ramdansyah mengatakan, acara ini adalah bentuk keprihatinan warga Jakarta akan banyaknya konflik di Indonesia. Dia mencontohkan, konflik antara TNI dan Polri di Batam, konflik antar politisi di DPR dan DPRD, kemudian adanya penolakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dengan banyaknya konflik ini, Ramdansyah menilai, dapat mempertaruhkan kepentingan masyarakat. Sehingga dia mengajak warga Jakarta untuk berhenti bertikai.
"Ketika konflik tersebut terjadi dan demo di mana-mana apa yang perlu dilakukan warga Jakarta? Cara merawat Indonesia adalah dengan menjaga pandangan-pandangan subjektif agar tidak berubah menjadi tindakan radikal. Radikal berpikir adalah positif, tetapi ketika diturunkan dalam bentuk kekerasan, vandalisme, bahkan teror adalah pelanggaran hukum," ujarnya di Bundaran HI, Minggu (23/11).
Dia sempat menyayangkan, penegakan hukum semakin kabur dengan adanya konflik TNI-Polri. Hal ini bisa membuat masyarakat bisa saja mencontohkan tindakan radikalisme tersebut. Makanya kampanye Jaga Jakarta dilakukan agar konflik yang baru-baru ini terjadi di Batam itu tidak terjadi di Jakarta.
"Seharusnya penegak hukum bisa mencontohkan dan saling menjaga. Ibarat menjaga sebuah jendela agar tidak retak. Jika pemiliknya meretakkannya, maka pencuri akan mudah masuk," ungkap Ramdansyah.
Karena itu kampanye Jaga Jakarta mengajak para seniman, tokoh agama, dan masyarakat agar tidak menciptakan radikalisme dengan menghargai keberagaman dan berpegang tangan membangun Indonesia. Dari hal yang sederhana, salah satunya menjaga ibukota negara, Jakarta.
"Menjaga Jakarta berarti menjaga Indonesia, karena Jakarta adalah Ibu kota negara. Karena itu kita mengajak seluruh lapisan masyarakat Jakarta, untuk menjaga ibu kota ini dari tindakan radikalisme yang berbentuk kekerasan," tutupnya.
Tak hanya orasi, kampanye Jaga Jakarta juga mengajak masyarakat Jakarta yang kebetulan manfaatkan kegiatan car free day untuk membubuhkan tanda tangan demi mendukung terwujudnya Jakarta yang damai. Pembacaan puisi, pantomim, pentas nyanyi dan sebarkan stiker turut memeriahkan kampanye tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaWarga Jateng Teriak Ganjar-Mahfud saat Sambut Presiden, Ganjar: Pendukung Sayang Pak Jokowi
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca Selengkapnya