Merdeka.com - Banyaknya kasus kekerasan yang terjadi Yogyakarta akhir-akhir ini membuat Masyakarat Anti Kekerasan Yogyakarta (Makaryo) menuntut Kapolda DIY, Brigjen Pol Haka Aksana untuk diganti. Tuntutan tersebut tampak bakal terwujud setelah menyebar informasi bahwa Haka akan ditarik ke Mabes Polri.

Menurut koordinator Makaryo, Benny Santoso, sejak beberapa kasus kekerasan di Yogyakarta mandek, Makaryo sudah bersikap agar Kapolda segera diganti. "Sikap kami sudah jelas, Kapolda harus diganti, itu sejak awal kami sampaikan," kata Benny saat ditemui seusai mengadakan audiensi di Polda DIY, Jumat (27/6).

Benny menilai, banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di kota gudeg, membuat Haka memiliki nilai merah selama dia menjabat di Yogyakarta. Paling tidak menurut Benny, ada 25 kasus kekerasan yang belum diusut Polda DIY.

"Dalam catatan kami ada 25 kasus kekerasan yang belum tuntas," tambahnya.

Terkait kabar dirotasinya Kapolda DIY, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti membenarkan informasi tersebut. Namun dia membantah jika rotasi tersebut dilakukan karena kasus kekerasan yang terjadi di Yogyakarta.

"Beliau justru mendapat promosi, nantinya beliau akan menggantikan Irjen Jodie Rooseto sebagai staf ahli manajemen kapolri," kata Anny saat ditemui di Polda DIY.

Menurut Anny, Kapolda DIY akan digantikan oleh Brigjen Pol Oerip Soebagyo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Sumatera Selatan. "Penggantiannya masih belum tahu kapan, tapi yang jelas informasi itu benar, sampai sekarang kami belum tahu waktunya, masih menunggu dari pusat," jelas Anny.