Banyak bunga plastik di Taman Tugu, jargon Malang Kota Bunga berubah
Merdeka.com - Jargon Malang Kota Bunga atau Makobu sudah bergeser seiring perkembangan modernisasi. Proses pembangunan dengan segala dalihnya, telah membuat Kota Malang yang berusia 101 tahun dipenuhi bangunan beton dan tower seluler yang menjulang. Bahkan bunga-bunga yang pernah memancarkan keharuman di taman-taman kota sudah berganti dengan aneka bunga sintetik berbahan plastik.
Kritik pada Kota Malang disampaikan oleh seniman lukis, Sodikin yang melukis sudut kota Malang dalam pameran di Gedung DPRD. Sebuah lukisan menampilkan taman Balai Kota yang dilengkapi tingginya tower di sisi kanan lukisannya.
"Sudut-sudut kota sudah banyak berubah, sejumlah bangunan berbau sejarah sudah hilang berganti bangunan baru," kata Sodikin di Ruang Pameran DPRD Kota Kota Malang, Senin (13/4).
Sodikin menggunakan kaki kanannya untuk melukis. Sejak lahir, dirinya terlahir tanpa tangan. Bersama puluhan pelukis, dia bergabung dalam acara pameran lukisan merayakan Ulang Tahun ke-101 Kota Malang.
Sodikin menyampaikan keprihatinan tentang modernisasi yang terus menggerus Kota Malang. "Saya biasa melukis di sudut-sudut Kota Malang. Mencari titik yang pantas diabadikan. Malang begitu cepat mengalami perubahan," kata pelukis asli Malang itu.
"Saya menyayangkan, era modernisasi tidak terbendung, sudah kelewatan. Tolong bangunan-bangunan lama yang bernilai sejarah tetap dipertahankan. Setidaknya keturunan kita bisa menikmati dan belajar," harapnya.
Dwi Cahyono, pemerhati budaya sekaligus pendiri Museum Malang Tempoe Doloe mengungkapkan, beberapa bangunan di Kota Malang telah banyak mengalami pemugaran. Situs bangunan yang seharusnya dipertahankan sudah berubah tampilan dan fungsi.
"Bangunan-bangunan yang berbau heritage, dari jumlah 180 yang saya identifikasi, 50 persen sudah mengalami perubahan," katanya.
Kota Malang, kata Dwi, sudah seharusnya memiliki Perda yang mengatur untuk menjaga bangunan cagar budaya. Hingga sekarang ini Perda masih menyantol di DPRD.
Dwi menyarankan pemerintah untuk membentuk tim yang bisa menjaga bangunan cagar budaya. Tim semacam ini banyak dibuat oleh daerah-daerah yang memiliki keseriusan menjaga bangunan cagar budayanya.
"Tugas pemerintah menjaga, tidak sembarangan memberikan IMB untuk pembongkaran situs bersejarah. Harus hati-hati, tidak asal dirobohkan begitu saja," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaDari pegunungan hijau hingga keunikan arsitektur kolonial, Malang memiliki daya tarik yang tidak dapat diabaikan.
Baca SelengkapnyaAngin puting beliung sering kali menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan, pepohonan, dan dapat menyebabkan kecelakaan atau bahaya lainnya.
Baca SelengkapnyaMalang adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Timur dengan pesona keindahan wisata yang beragam.
Baca Selengkapnya