Bantu pasien tak mampu, Bupati Anas bikin rumah singgah di Surabaya
Merdeka.com - Pemkab Banyuwangi membuka rumah singgah di Surabaya, Jawa Timur. Tujuannya, agar warga Bumi Blambangan yang mengantarkan keluarganya yang sakit, dan harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo, tidak bingung mencari penginapan serta kebutuhan penunjang lain.
Ini dikatakan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengecek rumah singgah yang disewanya di Jalan Kemangi. Kawasan ini cukup dekat dengan lokasi rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur itu, sehingga bisa ditempuh dengan hanya berjalan kaki.
Selain dekat dengan rumah sakit, lokasi rumah singgah tersebut juga tidak jauh dari Stasiun Gubeng. Sehingga, memudahkan warga Banyuwangi yang membawa keluarga berobat ke Surabaya dengan perjalanan via kereta api.
"Kami sewa rumah, karena kalau beli pasti mahal. Kami renovasi. Kami lengkapi toilet bagus, kamar tidur, ruang tamu, televisi, internet dan dapur. Ya, memang tidak seperti hotel, tapi cukup nyaman dan representatif," terang Bupati Anas, Jumat (2/6).
Tak hanya fasilitas itu saja, lanjut suami Ipuk Fiestiandani ini, Pemkab Banyuwangi juga menyiapkan petugas khusus di rumah singgah ini. "Mereka (petugas) akan membantu menangani kebutuhan warga kurang mampu selama mendampingi anggota keluarganya yang menjadi pasien di Surabaya," sambungnya.
Disebutkan Anas, rumah singgah yang disewanya itu, sebagai solusi untuk membantu warga kurang mampu yang terpaksa merujuk anggota keluarganya yang sakit ke Surabaya.
"Selama ini, biaya pengobatan untuk warga miskin sudah ditanggung pemerintah lewat berbagai skema, baik itu Kartu Indonesia Sehat (KIS), fasilitasi Pemkab Banyuwangi, maupun BPJS secara umum," terangnya.
Namun, masih kata Anas, biaya akomodasi keluarga yang mengantar dan menunggui pasien tidak termasuk dalam skema. "Dan itu bagi warga miskin cukup berat lho, penginapan di Surabaya minimal Rp 200 ribu per malam. Kalau lebih sehari bagaimana? Belum biaya makan dan sebagainya."
Selama ini, kata Anas, untuk mencukupi kebutuhan warga tak mampu itu, sebagian dari saweran teman-teman. "Ada juga komunitas yang membantu menggalang donasi. Luar biasa peran mereka. Nah, Pemkab Banyuwangi ingin meningkatkan bantuannya."
"Maka, saya kepikiran solusi berupa rumah singgah. Jadi warga bisa menginap di situ, ada musala, petugas khusus, dapur untuk dimasakkan petugas khusus. Semua gratis. Semoga ini membantu meringankan beban warga," sambung dia lagi.
Selain memikirkan solusi rumah singgah, Anas juga mengaku, secara bertahap, dua rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi akan terus dibenahi. Salah satu rumah sakit itu, RSUD Blambangan yang sudah bertipe B.
Rumah Sakit Blambangan ini, memang masih jauh lebih baik dibanding rumah sakit di sekitar Banyuwangi. Misalnya, kata Anas, ada penyakit yang dulu harus dirujuk ke Surabaya, kini bisa ditangani di Rumah Sakit Blambangan.
"Misalnya bedah saraf, tumor otak, pendarahan otak, dan hidrosefalus, sekarang sudah bisa ditangani hanya di Banyuwangi. Tapi kami tetap akan terus berbenah," tegasnya.
Pemkab Banyuwangi, secara bertahap, sedang menyiapkan rumah sakitnya agar bisa menerima operasi pasang ring jantung. "Tapi memang ada penyakit yang harus dirujuk ke Surabaya, terutama yang cukup berat. Nah rumah singgah itu menjadi solusi bagi warga yang harus dirujuk ke Surabaya," ucapnya lagi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, rumah singgah yang disiapkan Pemkab Banyuwangi ini, memiliki empat kamar tidur yang bisa menampung 10 bed dan dilengkapi dua kamar mandi.
Bed tambahan disiapkan bila keluarga pasien cukup banyak. Bed tambahan akan ditempatkan di ruangan cukup luas yang juga bisa berfungsi sebagai ruang tamu dan ruang tunggu. "Kami sedang lengkapi fasilitas layaknya penginapan. Dalam satu bulan ini selesai. Sehingga bisa segera dimanfaatkan warga Banyuwangi," kata dokter yang akrab disapa dr Rio tersebut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaDalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utami Suryaningsih atau lebih dikenal dengan nama Uut Permatasari bercerita tentang perjalanan rumah tangganya sejak awal hingga kini.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaBupati Kendal beri ucapan selamat kepada Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaBupati mengaku tidak ada persiapan khusus untuk ini.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnya