Bantah Prediksi Anies, Satgas Covid-19 Tegaskan Data Tunjukan Wisma Atlet Tak Penuh
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito merasa tidak terima dengan narasi yang menyebutkan bahwa Rumah Sakit Wisma Atlet dalam keadaan penuh pasien positif virus Corona. Sebab, data menunjukkan keadaan sebaliknya dari narasi yang berkembang.
"Datakan menunjukkan kalau Wisma Atlet tidak penuh," katanya saat dihubungi awak media, Rabu (16/9).
Dia lantas membeberkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 16 September 2020. Dalam data itu, terdapat enam gedung yang digunakan menangani pasien positif di RS Wisma Atlet. Dari enam gedung, tidak satu pun dalam keadaan penuh. Misalnya gedung nomor empat yang tempat tidurnya belum terpakai sama sekali.
Data menunjukkan, gedung nomor empat mampu menampung 1.546 tempat tidur. Di sana belum terdapat satu pun pasien positif Covid-19 yang dirawat.
Kemudian gedung nomor lima juga tidak memperlihatkan kepadatan pasien Covid-19. Dari kapasitas 1.570 tempat tidur, pasien yang dirawat di sana sebanyak 610. Artinya tempat tidur yang tidak terpakai 960.
Selanjutnya gedung nomor enam juga tidak penuh diisi pasien positif Covid-19. Kapasitas gedung tersebut sebesar 1.306, dengan tempat tidur terpakai 750. Artinya terdapat sisa tempat tidur 556.
Situasi yang sama juga terlihat dari kapasitas gedung nomor tujuh yang tidak penuh. Kapasitas gedung sebesar 1.308, tetapi yang terpakai 891. Artinya terdapat sisa tempat tidur 417.
Masih mengacu data Satgas Penanganan Covid-19, gedung dengan nomor delapan juga tidak penuh diisi pasien. Kapasitas gedung tersebut sebesar 1.548, tetapi yang terpakai 958. Artinya sisa tempat tidur sebanyak 590.
Terakhir gedung nomor sembilan juga tidak dalam keadaan penuh pasien positif Covid-19. Dari kapasitas 2.619, hanya terisi 1.352 tempat tidur. Artinya terdapat 1.267 sisa tempat tidur.
Wiku mengungkapkan, pemerintah bekerja keras agar tidak terjadi ledakan pertambahan kasus Covid-19. Dengan begitu, situasi RS Wisma Atlet tidak kekurangan tempat tidur.
"Kami, kan, bekerja 24 jam untuk menjaga agar tidak terjadi ledakan kasus dan tidak terjadi kekurangan tempat tidur," pungkasnya.
Anies: Tanpa Rem Darurat, 17 September Seluruh RS Covid-19 Tak Mampu Tampung Pasien
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan kebijakan rem darurat. Kondisi ini artinya, aktivitas warga kembali diperketat seperti masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama kali. Kebijakan ini mulai berlaku pada Senin (14/9).
Dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Anies menjabarkan, 190 rumah sakit di Jakarta, sebanyak 67 rumah sakit ditetapkan sebagai rujukan penanganan Covid-19. Dari jumlah 67 rumah sakit, Anies menyebutkan kapasitas tempat tidur pasien sudah di ambang melampaui batas.
"Jakarta memiliki 4.053 tempat tidur, per kemarin sudah 77 persen terpakai," jelas Anies, Senin (9/9).
Jika rem darurat tidak segera dilakukan, dipastikan pada 17 September nanti seluruh tempat tidur rumah sakit tidak dapat menampung pasien Covid-19. Agar kapasitas tetap terjaga, Anies pun menjelaskan saat ini Pemprov telah menambah kapasitas tempat tidur sebanyak 20 persen, sehingga total tempat tidur sebanyak 4.807 unit.
"Tapi saya harus garisbawahi menaikkan jumlah tempat tidur itu bukan sekadar menyediakan tempat tidurnya tapi memastikan ada dokternya, ada perawatnya, ada obat-obatannya, memastikan ada seluruh alat pendukungnya. Jadi menaikkan kapasitas bila tidak disertai dengan pembatasan penularan secara ketat seperti sekarang ini maka tempat tidur itu pun akan penuh di pekan kedua Oktober," tegasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, penambahan kapasitas tempat tidur pun tidak akan mampu menampung pasien jika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Jika 6 Oktober naik terus turunnya kita akan ketemu masalah baru karena itu ya jangka pendek kita akan terus meningkatkan kapasitas tapi jika tidak ada pembatasan ketat maka ini hanya sekedar mengulur waktu."
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri
Saat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaGeliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN
Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnya