Merdeka.com - Banjir bandang yang melanda 8 desa di Kecamatan Parigi Selatan, Kab Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Sabtu (25/8) pukul 21.00 Wita, hingga saat ini masih dalam penanganan. Sejumlah fasilitas umum rusak termasuk jembatan utama yang menghubungkan poros trans Sulawesi

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan ada dua korban meninggal yakni Christina Tundilo (80) dan Gita (2), satu orang hilang, tujuh orang luka-luka, 326 KK/1424 jiwa mengungsi.

"Kerusakan materiil meliputi 34 rumah hanyut, 83 rumah rusak berat, 72 rumah rusak ringan, 242 rumah terendam, 2 gereja rusak berat, 1 Polisdes rusak berat, 1 jembatan putus, 15 motor hanyut, 39 ekor tenak hilang, 4 Km jalan rusak, 3.000 meter jaringan irigasi rusak, 1.125 hektare persawahan dan 616 hektare perkebunan terendam lumpur dan kayu gelondongan," jelas Sutopo dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (27/8).

"Jembatan Boyantongo di jalur trans Sulawesi di Parigi Selatan putus total. Jembatan ini merupakan jalur utama Makasar-Gorontalo-Manado lewat Poso," imbuhnya.

Hingga kini, upaya penanganan darurat masih dilakukan. Posko tanggap darurat telah didirikan. Tim Reaksi Cepat BNPB, BPBD Provinsi, dan BPBD Kabupaten telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan.

"BPBD telah memberikan bantuan tenda, tikar, makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, dan air mineral. Bupati meninjau lokasi dan menetapkan status keadaan darurat dari 26 Agustus sampai 9 September 2012," katanya.

Sutopo menyebutkan, kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah jembatan darurat, penerangan listrik, air bersih, obat-obatan, makanan siap saji, pakaian dan alat berat.