Banjir dan longsor, Bupati Kebumen tetapkan darurat bencana
Merdeka.com - Peristiwa banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah membuat Bupati Kebumen, Yahya Fuad menetapkan darurat bencana. Penetapan daerah darurat bencana untuk wilayah Kebumen diberlakukan mulai Senin (20/6).
Penetapan tersebut diputuskan dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan sehari setelah terjadinya banjir dan longsor menerjang wilayah Kebumen pada Sabtu (18/6). "Di saat seperti inilah kehadiran negara sangat dibutuhkan, untuk memberikan apa yang menjadi hak-hak mereka, " katanya.
Yahya juga menginstruksikan agar penanganan terhadap korban bencana dapat dilakukan secepatnya. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk turut berperan aktif dalam penanganan bencana bersama pemerintah.
"Misalnya, membersihkan jalan yang bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat, tanpa menunggu pemerintah," ujarnya.
Selain itu, Yahya meminta kepada tiap satuan kerja pemerintahan daerah untuk menginventarisir sejumlah kerusakan dari tiap desa, juga untuk menentukan langkah penanganan yang akan dilakukan.
Pada Senin (20/6), semua SKPD melakukan verifikasi kerusakan ke lokasi bencana. Tak hanya itu, sejumlah bantuan logistik seperti makanan, pakaian, perlengkapan mandi serta dapur disalurkan ke korban bencana.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD ) Kabupaten Kebumen, pada Senin (20/6) pukul 16.00 merilis data bencana banjir, angin dan tanah longsor terjadi di 14 desa.
Meliputi Desa Bumiagung, Jatiroto, Wagirpandan, Kretek, Jatiluhur, Redisari dan Wonoharjo di Kecamatan Rowokele. Sementara untuk Kecamatan Sempor meliputi Desa Sampang, Redisari, dan Jatiroto. Selanjutnya di Kecamatan Buayan meliputi Desa Jintung, Kalipoh, Kalibangkang, serta Purbowangi.
Dari inventarisasi yang dilakukan, tercatat sebanyak 26 rumah rusak yang terdiri dari satu rumah rusak total, 14 rusak berat, 5 rumah rusak sedang serta 6 rumah rusak ringan.
Jumlah korban jiwa meliputi tujuh orang meninggal satu di antaranya terbawa arus dan enam lainnya diduga tertimbun tanah. Hingga saat ini, baru dua korban yang berhasil dievakuasi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban Banjir Bandang Grobogan dan Demak Dapat Bantuan dari BUMN Semen, Ini Detail Isinya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca SelengkapnyaBawaslu Nyatakan Prabowo Langgar Undang-Undang Saat Kampanye di Bengkulu
Bawaslu menyebut, pelanggaran itu diketahui setelah pihaknya melakukan klarifikasi dan kajian.
Baca Selengkapnya16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Libatkan 9 Kendaraan, Begini Kronologinya
Kecelakaan beruntun melibatkan 9 kendaraan terjadi Jalur Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnya30 Bencana Terjadi di Jateng Selama Sepekan
Nana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca Selengkapnya