Merdeka.com - Hujan lebat mengguyur wilayah Karangasem sejak Kamis (11/2) pagi, membuat jalur utama Singaraja-Karangasem terputus. Tidak hanya menggenangi badan jalan, air juga merendam puluhan rumah di wilayah Kubu Karangasem.

Desa Kubu dan Tianyar yang berada di lereng gunung Agung wilayah Timur Pulau Bali lumpuh total. Selain luapan air laut, tanah longsor dan banjir bandang menutup sepanjang jalan utama jurusan Singaraja.

‎Informasi yang didapat, banjir terjadi sekitar pukul 09.00 WITA, di mana luapan aliran sungai menuju ke pantai datang tiba-tiba hingga genangan air meninggi mencapai lutut orang dewasa. Tidak hanya itu, terjangan banjir bandang ini memang cukup deras sehingga mengakibatkan jalur nasional tersebut lumpuh total lantaran tidak ada satupun pengendara sepeda motor maupun pengemudi kendaraan roda empat yang berani menerobos banjir yang disertai lumpur tersebut.

Akibat bencana ini, selain jalur transpotasi lumpuh, puluhan rumah di wilayah kubu terendam air bercampur lumpur dan bebatuan. "Ini sudah peristiwa yang ke tiga kalinya peristiwa banjir bandang. Pertama kali terjadi tahun 2012 lalu, sekarang lebih parah lagi," ungkap Cepos warga setempat di Kubu Karangasem, Bali.

Kabar yang disampaikannya, di wilayah Kertabuana, Tianyar Barat, puluhan kios hanyut diterjang banjir bandang pada 30 Januari 2012 lalu, dan setahun kemudian tepatnya pada 22 Januari 2013, banjir bandang serupa kembali terjadi dan bahkan saat itu jalur Karangasem-Singaraja lumpuh total.

"Semoga kondisi ini bisa cepat teratasi. Kalau tidak ada kerusakan jalan, kemungkinan besok sudah bisa dilalui kendaraan," pungkasnya.