Merdeka.com - Pemerintah Kota Banda Aceh sedang menggenjot sektor pariwisata dalam kota. Untuk pengembangan itu, pada tahun 2016 mendatang pasar ikan tradisional Peunayong Banda Aceh akan diubah fungsinya menjadi pasar wisata.

Peunayong merupakan kawasan cagar budaya yang memiliki sejarah penting di Kota Banda Aceh. Inilah yang kemudian membuat Pemerintah Kota Banda Aceh hendak merenovasi, dan memindahkan pasar ke lokasi lain.

"Peunayong akan kita jadikan kawasan heritage dengan konsep waterfront city," kata Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, Rabu (5/8).

Pasar ikan Peunayong akan dipindahkan ke Lampulo, Banda Aceh. Lampulo akan dibangun pasar terpadu yang berdekatan dengan tempat penampungan ikan (TPI). Di Lampulo juga terdapat pelabuhan internasional tempat penampungan ikan yang tengah dibangun oleh Pemerintah Aceh.

"Pemerintah terus berupaya membenahi fasilitas maupun infrastruktur dalam Kota Banda Aceh. Salah satunya relokasi pasar ikan Peunayong ke kawasan Gampong Lampulo," katanya.

Kata Illiza, pemindahan pasar ikan Peunayong ke kawasan Lampulo sudah menjadi program pemerintah kota ke depan. Ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Banda Aceh.

Wali kota juga mengharapkan agar sarana pendukung di sekitar objek wisata diperhatikan dengan baik, seperti toko-toko souvenir maupun kunjungan wisatawan ke sentra-sentra produksi kerajinan.

"Banyak potensi yang bisa kita angkat, mulai dari wot dodoi (memasak dodol), asam keueng (asam pedas) hingga kerajinan bordir. Kita upayakan wisatawan bisa datang langsung melihat proses produksinya, belajar maupun membeli karya masyarakat kita," tukasnya.

Sementara di sektor transportasi, Banda Aceh juga terus berbenah. Selain proyek flyover dan underpass di kawasan Simpang Surabaya, Banda Aceh, dalam waktu dekat Pemkot juga akan menyediakan 32 bus serta halte.

"Untuk tahap awal, akan dibangun dua koridor yakni Ulee Lheue-Bandara SIM dan Pusat Kota-Darussalam," tambah Illiza.

Salah satu tujuan pembangunan ini untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang datang ke Banda Aceh. Objek wisata tsunami juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi mereka, dan yang tak kalah penting adalah suasana penerapan syariat Islam di Kota Banda Aceh.