Merdeka.com - Pembatasan operasional jam hiburan malam memang berdampak terhadap susutnya wisata mancanegara ke Kota Bandung. Meski demikian Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) yang menjadi motor penggerak peningkatan kunjungan wisman tidak khawatir dengan pembatasan jam operasional hingga pukul 00.00 WIB.

Kepala BP2KB Nicolaus Lumanauw menilai, masih terlalu banyak potensi wisata di Kota Bandung dan sekitarnya yang bisa dikemas menjadi barang jualan selain hiburan malam. "Apapun modelnya di bidang pariwisata, orang mati pun bisa dijual. Jadi jangan khawatir. Kalau situasinya begini (pembatasan jam hiburan malam) kita bisa mengemas sedemikian rupa tergantung situasional," katanya di Bandung, Rabu (28/10).

Menurutnya, Kota Bandung masih memiliki potensi lain yakni keindahan alam, kekayaan sejarah, serta ragam kuliner. Sehingga pihaknya telah mengundang puluhan Tour Agency dan Travel Journalist dari negara-negara di benua Asia dan Afrika pada tanggal 10 hingga 13 November 2014 mendatang.

Dalam kesempatan itu, dia akan memperkenalkan Bandung dengan segala kekayaannya. Tanpa hiburan malam Kota Bandung diyakininya tetap bisa menjadi salah satu destinasi wisata internasional yang unik. Bagaimana caranya lanjut dia, Bandung, harus pintar dalam mengemas paket-paket wisata yang akan disuguhkan.

"Biarkan di sini (hiburan malam) tidak menggeliat. Kalau disini (Bandung) mereka akan tenang dengan suasana alam Kota Bandung yang indah dengan gestur manusia Bandung yang sangat harmonis," terangnya.