Bandung kota termacet ketujuh, ini penyebabnya
Merdeka.com - Hasil survei Kementerian Perhubungan Indonesia menempatkan Bandung sebagai kota termacet ketujuh di Indonesia. Bandung memiliki tingkat kemacetan 14,3 km per jam dan Volume to Capacity (VC) ratio 0,85. Adapun posisi pertama kota termacet ditempati Bogor.
Sekretaris Dishub Kota Bandung, Enjang Mulyana mengakui kemacetan di Kota Bandung karena memang tingkat populasi kendaraan di Bandung sangat tinggi. Dari data yang dimiliki Dishub, saat ini di Kota Bandung tercatat ada sebanyak 1,3 juta kendaraan.
"Dari angka itu, 65 persennya kendaraan roda dua dan 35 persen kendaraan roda empat ke atas," kata Enjang, di Bandung, Rabu (22/10).
Tingginya jumlah kendaraan tidak sebanding dengan panjang jalan di Kota Bandung. Saat ini, panjang total jalan di Kota Bandung yaitu 1.236,28 km, yang terbagi berdasarkan tingkat pembinaannya menjadi jalan nasional (33,36 km), jalan provinsi (17,54 km) dan jalan kota (1.185,38 km).
"Jadi memang tidak seimbang lagi. Bisa dibayangkan bagaimana kondisinya. Apalagi pada hari libur, Sabtu dan Minggu, populasi kendaraan bisa bertambah pesat dengan masuknya kendaraan dari luar Kota Bandung," terangnya.
Masalah kemacetan di Kota Bandung sendiri semakin menjadi sejak era dibukanya Tol Purbaleunyi di tahun 2005. Marak dan mudahnya pembelian kendaraan baru juga menjadi salah satu penyebab yang paling berpengaruh.
Namun Enjang menyebut Pemkot Bandung melalui Dishub bukan tanpa upaya. Lanjut dia, pihaknya tengah membuat dan merealisasikan program-program pengurangan kemacetan lalu lintas.
"Banyak upaya yang kita garap. Mulai dari TMB dengan rencana 13 koridor dan saat ini sudah ada 3 koridor yang berjalan. Kita juga garap pengadaan bus listrik, monorail sampai kepada re-routing dan re-pooling angkutan umum," tuturnya.
Dia menekan penggunaan kendaraan pribadi dan menggiring masyarakat lebih nyaman menggunakan sarana transportasi massal.
"Masyarakat memang masih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi dan masih enggan menggunakan transportasi massal. Tinggal sekarang bagaimana upaya Pemkot Bandung mengalihkan sebagian dari mereka. Kami harus maksimal," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Ini Lokasi Kecelakaan Kereta Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga
Kementerian Perhubungan telah mengirimkan tim teknis ke lokasi kejadian untuk menindaklanjuti dan mengevakuasi korban kecelakaan.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca SelengkapnyaMana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca Selengkapnya193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaPengacara Akui Sekda Bandung Diperiksa KPK sebagai Tersangka Smart City
Menurut Rizky, ada empat orang anggota DPRD kota Bandung yang juga statusnya telah naik dari saksi menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaWarga Tangerang Mulai Pilih KA Bandara Dibanding KRL, Penumpang Diprediksi Membludak Saat Nataru
Jumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.
Baca Selengkapnya