Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Balai Pelestarian Cagar DIY akan pugar Candi Kedulan di Sleman

Balai Pelestarian Cagar DIY akan pugar Candi Kedulan di Sleman Penemuan candi baru di Sleman. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY akan memugar Candi Kedulan yang berada di Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Sebelum melakukan pemugaran, BPCB DIY akan mengadakan penelitian dan studi di candi yang ditemukan pada tahun 1993 ini.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemanfaatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)DIY, Wahyu Astuti menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan studi pemugaran terhadap Candi Kedulan. Di bulan Agustus 2017, sambung Wahyu, pihaknya akan memulai membuka kaki Candi Kedulan yang masih di dalam tanah. Setelah itu pada bulan Januari 2018 Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta akan memulai proses pemugaran atau mengembalikan bentuk fisik Candi Kedulan.

"Candi Kedulan adalah candi Hindu. Candi ditemukan pada tahun 1993 dengan kondisi masih tertutup tanah. Kita sudah lakukan beberapa kali penelitian dan studi. Tubuh, lantai serta kepala sudah kita angkat, hanya kaki-kaki candinya masih di bawah tanah," papar Wahyu, Jumat (14/7).

Wahyu menuturkan bahwa pemugaran akan dibarengi dengan penelitian di Candi Kedulan. Untuk memugar sebuah candi, kata Wahyu, harus dilakukan registrasi terlebih dahulu.

"Pemugaran akan dilakukan di Januari hingga Desember 2018. Nantinya pemugaran juga akan melibatkan warga sekitar utamanya warga yang sudah memiliki pengalaman membantu pemugaran candi," terang Wahyu.

Wahyu mengungkapkan bahwa di tahun 2015, petugas BPCB DIY menemukan sebuah prasasti di kompleks Candi Kedulan. Prasati itu ditemukan di kedalaman sekitar 3 meter dan terdapat 25 baris tulisan dengan menggunakan huruf Jawa Kuno.

"Total ada tiga prasasti yang ditemukan di komplek Candi Kedulan. Dua prasasti sebelumnya ditemukan pada tahun 2002. Prasasti itu isinya tentang bendungan dan pengaturan pajak," pungkas Wahyu.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Terlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati

Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.

Baca Selengkapnya
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.

Baca Selengkapnya
Catat! Pilkada Serentak 2024 Digelar 27 November, di 37 Provinsi & 508 Kabupaten/Kota

Catat! Pilkada Serentak 2024 Digelar 27 November, di 37 Provinsi & 508 Kabupaten/Kota

Dalam UU 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY di mana pengangkatan gubernur dan wakil gubernur DIY melalui pengukuhan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Menimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?

Menimbang Wacana Pembentukan Pansus Tambang, Perlukah?

Pembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya