BAKN: Proyek flu burung lebih dahsyat dari Hambalang
Merdeka.com - Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) Teguh Juwarno menilai proyek pembangunan pabrik vaksin flu burung lebih dahsyat merugikan negara ketimbang proyek Hambalang.
Teguh membeberkan, proyek vaksin flu burung diketahui tidak pernah ada dalam perencanaan pemerintah. Namun, tiba-tiba proyek senilai Rp 1,4 triliun itu digulirkan.
"Ini proyek tidak pernah ada dalam perencanaan pemerintah, tahu-tahu nongol dan nilai sangat besar Rp 1,4 T. Kerugian negara menurut BPK tidak kurang dari Rp 600 miliar," jelas Teguh saat rapat kerja antara BAKN dengan Kemenkes di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/2).
Karena itu, dia kembali menegaskan proyek vaksin flu burung lebih dahsyat menimbulkan kerugian negara ketimbang Hambalang.
"Jelas-jelas tahun 2008 Kemenkes tidak pernah punya perencanaan membangun laboratorium vaksin. Yang ada hanya upaya preventif, tapi tahu-tahu entah dari mana proyek ini muncul, dan yang berinisiatif menurut BPK memang PT Bio Farma. Kasus flu burung ini lebih dahsyat dari Hambalang," imbuhnya.
Dia mengendus adanya kejanggalan dalam proyek tersebut. Sebab, PT Bio Farma yang notabene perusahaan BUMN tidak berhak mendapatkan proyek.
"Bio Farma kan tidak berhak mendapatkan proyek, kalau dapat PMN. Dia harus tender dulu, ini tidak, proyeknya dari Bio Farma dan diserahkan ke Bio Farma," ungkap dia.
Politikus PAN ini mengaku sudah bertindak cepat dengan memanggil Kementerian Kesehatan dan memberikan rekomendasi untuk segera membantu mengungkapkan kasus ini. Namun sayangnya, tidak satu pun rekomendasi BAKN dijalankan oleh Kemenkes.
"Misalnya harus menarik kelebihan pembayaran denda. Itu tidak bisa dijalankan karena perusahaan pemenang tender alamatnya tidak jelas," katanya.
Karena dinilai telah melanggar hukum, pihaknya mendesak penegak hukum segera bertindak cepat atas kasus ini.
"Kalau konteks penyimpangan, ada penyimpangan anggaran di parlemen, itu pelanggaran hukum. Jadi aparat yang menindak," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari proyek mangkrak tersebut, Bahlil bilang 78,9 persen sudah diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun saja.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaBTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDono mengaku kalau pihak pemenang proyek sudah diberitahukan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya, Agus.
Baca SelengkapnyaDia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaKetua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca Selengkapnya