Babak Belur Pengusaha Katering Bertahan di Tengah Gelombang Covid-19
Merdeka.com - Sejumlah wirausaha ikut tergulung gelombang pandemi Covid-19. Banyak bisnis tak mampu bertahan hingga terpaksa harus gulung tikar. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi di sejumlah sektor, khususnya UMKM.
Bisnis katering makanan salah satu yang terdampak. Terlebih lagi, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada awal April lalu dan social distancing. Anjuran untuk tetap di rumah menjadi salah satu penyebab sepinya pelanggan dari bisnis kateringSuparni salah satunya yang turut langsung merasakan dampak pada bisnisnya. Bisnisnya mulai merasakan imbas dari Covid-19 mulai akhir Maret bahkan sebelum PSBB diterapkan.
Mawar katering yang berada di Jakarta Barat ini terpaksa harus melakukan PHK pada karyawannya. Tidak cukup PHK, omzetnya juga berkurang drastis hingga 50 persen. Banyak juga pelanggan dari wanita yang membuka bisnis sejak 1995 ini meminta pembatalan acara, salah satunya acara hajatan oleh seorang pelanggannya.
"Alhamdulillah, masih ada aja yang pesan, biar enggak sebanyak dulu," ujar Suparni (5/8)
Tidak jauh berbeda terjadi pada Aldilla Fakhri sebagai owner dari Sirih Gading Catering. Diakuinya, banyak kendala yang terasa akibat pandemi ini seperti beban operasional yang lebih besar karena harus menyediakan sarung tangan, masker, hand sanitizer untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.
Tidak hanya itu saja, dari sisi supply bahan baku ada beberapa supplier kecil-menengah yang masih belum bisa beroperasi karena keterbatasan stok atau masih belum bisa dilakukan pengiriman.
Dalam mengelola bisnisnya, pria yang biasa dipanggil Aldi memutar otak agar tetap bisa bertahan di industri selama pandemi seperti menawarkan paket akad atau acara dengan pax kecil (paket new normal) dengan pelaksaan sesuai dengan ketentuan PSBB yang berlaku.
Tidak hanya itu, Aldi turut mengubah teknis pelaksanaan acara seperti membagi tamu undangan dan juga memberi kelonggaran reschedule acara yang tadinya satu kali kini bisa hingga tiga kali.
Bisnis kateringnya ini mulai mengalami penurunan sejak Maret dan sempat berhenti total pada bulan April-Mei 2020. Aldi mulai kembali membuka usahanya lagi di bulan Juni dengan menerima pesanan meeting di kantor dan diakuinya pada bulan Juli usahanya sudah mulai kembali normal meski dengan acara pax kecil yang rata-rata 50-100 pax.
Pernah ada kejadian yang dialami Aldi dimana ada klien yang cancel dan sebagian memilih mengurangi jumlah tamu atau melakukan reschedule.
Aldi pun putar otak untuk bertahan di tengah pandemi. Beberapa strategi marketing dengan menyesuaikan kondisi dilakukan.
Pertama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan kepada vendor, tim hingga para tamu. Kini buffet akan dilayani oleh pelayan yang memakai masker, sarung tangan, dan face shield, menyediakan hand sanitizer di setiap meja katering, menggunakan pembatas meja akrilik agar tamu tidak bisa mengambil makanan sendiri, membagi titik keramaian ketika di venue, dan menambah jumlah kursi serta meja. Hal seperti ini perlu dilakukan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan dan juga memberikan kenyamanan kepada para tamu.
Kementerian Koperasi dan UKM mulai melakukan pelatihan dan edukasi kepada UMKM terutama di sektor kuliner untuk melakukan adaptasi bisnis.
"Jadi saat ini kita juga mengingatkan, mulai bikin pelatihan-pelatihan juga, edukasi untuk UMKM terutama di sektor kuliner, pasca pandemi Covid ini, satu, akan kultur barunya itu orang akan lebih senang belanja di online. Terus kedua juga aspek kesehatan juga jadi pertimbangan utama konsumen," ujar Teten selaku Menteri Koperasi dan UKM, 15 Juli lalu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu pun ramai menjadi perbincangan setelah diunggah akun Instagram @jakarta.terkini
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dana saksi yang ikut menyaksikan saat koper tersebut dibuka tidak melihat ada luka-luka pada jasad tersebut.
Baca SelengkapnyaMengingat pemerintah menaikkan pajak bagi penyedia jasa hiburan sebesar 40 persen - 75 persen.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnya