Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Atlet karate peraih emas jadi korban tewas kecelakaan di Puncak

Atlet karate peraih emas jadi korban tewas kecelakaan di Puncak Ilustrasi Kecelakaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Atlet karate peraih emas saat PON 2012 Guntur Silo Siregar menjadi salah satu korban kecelakaan maut di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jabar, saat hendak menghadiri pelatihan hak asasi manusia sebagai anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Jakarta. Guntur tewas akibat kecelakaan beruntun antara truk dengan mobil Toyota Avanza, Honda Jazz dan motor.

Menurut rekan korban, Pittor Parlindungan Hasibuan, Guntur dan keempat temannya merupakan calon anggota PBHI Jakarta, berencana akan menghadiri pelatihan keanggotaan di Puncak.

"Kebetulan ketiganya adalah teman sekantor, Guntur, Riki dan Robby Sirait. Mereka berangkat ke Puncak untuk mengikuti pelatihan sebagai calon anggota PBHI," kata Pittor saat ditemui di RSUD Ciawi pasca kecelakaan, Sabtu (15/11), seperti dilansir Antara.

Pittor mengatakan, kelima calon anggota PBHI Jakarta tersebut sengaja berangkat lebih awal untuk menghindari macet di Jakarta dan jalur Puncak. "Jadi mereka berangkat sekitar jam 23.00 WIB, mereka berencana berangka lebih awal untuk menghindari macet, karena akhir pekan jalur Puncak kerap macet," katanya.

Ia mengatakan, Guntur berangkat bersama calon anggota PBHI yakni Riki dan Robby Sirait, serta Poltak Agustinus Sinaga selaku Kepala Advokasi PBHI dan Simon Tambunan.

"Rencananya Poltak Agustinus selaku Kepala PBHI akan menjadi pembicara dalam pelatihan itu," kata Pittor.

Pittor mengatakan, pihak tidak menyangka kejadian tragis menimpa rombongan anggota PBHI Jakarta hingga menewaskan tiga orang calon anggotanya yang salah satunya merupakan atlet karate asal Riau.

Guntur Silo Siregar merupakan pengemudi mobil Jazz warna putih dengan nomor polisi BM 947 TR miliknya. Ia tewas bersama dua rekannya yakni Riki dan Robby Sirait. Kecelakaan maut tersebut juga menewaskan dua orang lainnya.

Berdasarkan informasi dari Polres Bogor, kecelakaan beruntun yang menewaskan Guntur terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Kecelakaan itu melibatkan empat unit kendaraan, mengakibatkan korban meninggal lima orang, serta dua korban lainnya luka berat.

Kronologis kecelakaan berawal dari truk jenis Hyundai bermuatan besi dengan nomor polisi B 9301 VQA dikemudikan Dede Wawan (42) bergerak dari arah Puncak menuju Ciawi. Setibanya di tempat kejadian, kondisi jalan yang menurun dan menikung, truk itu oleng ke kanan hingga menyerempet bagian kanan mobil Toyota Avanza nomor polisi B 1506 XN yang datang dari arah berlawanan.

Truk kemudian menabrak kendaraan lainnya yang berada di belakang Avanza, yakni kendaraan Honda Jazz plat nomor BM 947 TR yang dikemudikan oleh Guntur Silo Siregar. Usai menabrak Honda Jazz, truk menghantam sepeda motor yang berada di belakang Jazz.

Lalu ketiga kendaraan truk, Jazz dan sepeda motor menabrak warung klontong yang ada di sisi sebelah kanan jalan. Ketiga kendaraan berhenti bertabrakan dengan posisi akhir truk, jazz dan sepeda motor menyangkut di besi pembatas jembatan.

Korban tewas adalah tiga orang penumpang mobil Jazz yang dikemudikan oleh Guntur, kemudian sopir truk dan pengendara sepeda motor. Sedangkan korban yang luka-luka adalah dua orang penumpang Jazz.

Identitas korban meninggal dunia antara lain tiga orang di mobil Honda Jazz, yakni Riki, Guntur Silo Siregar, dan Robby Sirait. Kemudian supir truk bernama Dede Wawan yang beralamat Dusun Cimanggu RT 2/RW 10 Cisaga Ciamis, Jawa Barat, serta Sohim yang merupakan pengendara sepeda motor asal Kampung Cidahu, Saminten Kedunghejo, Pandeglang, Provinsi Banten.

Sedangkan, dua penumpang Jazz yang luka parah adalah Simon dan Poltak.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?

Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?

Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.

Baca Selengkapnya
Sidang Etik Dewas, Karutan KPK Terbukti Terlibat Pungli di Rutan Dijatuhkan Sanksi Berat

Sidang Etik Dewas, Karutan KPK Terbukti Terlibat Pungli di Rutan Dijatuhkan Sanksi Berat

Demikian dikatakan Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean.

Baca Selengkapnya
Bareng Erick Thohir, Prabowo Teken Kerjasama dengan Akademi Sepakbola Cetak Atlet Muda Lokal

Bareng Erick Thohir, Prabowo Teken Kerjasama dengan Akademi Sepakbola Cetak Atlet Muda Lokal

Sebelum MoU, Prabowo sempat berkeliling melihat para pemain muda yang sedang berlatih di GBK

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Pengamat Nilai Firli Bahuri Harus Diberhentikan Secara Tidak Hormat

Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri dinilai perlu diberhentikan dengan tidak hormat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Ketum PSI Kaesang Soal Debat Capres: Prabowo Sangat Kuasai Apalagi soal Pertahanan

Ketum PSI Kaesang Soal Debat Capres: Prabowo Sangat Kuasai Apalagi soal Pertahanan

aesang mengingatkan kepada pengurus dan para caleg PSI di Sumsel untuk bekerja keras memenangkan PSI dan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Hengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya
3.041 Personel Gabungan Kawal Debat Ketiga Capres-Cawapres

3.041 Personel Gabungan Kawal Debat Ketiga Capres-Cawapres

Sebanyak 3.041 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan debat ketiga Pilpers 2024 di Istora Senayan, GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).

Baca Selengkapnya
Dewas: Karutan KPK Tahu Ada Pungli Oleh Bawahannya, Tapi Malah Dimaklumi

Dewas: Karutan KPK Tahu Ada Pungli Oleh Bawahannya, Tapi Malah Dimaklumi

Dewas: Karutan KPK Tahu Ada Pungli Oleh Bawahannya, Tapi Malah Dimaklumi

Baca Selengkapnya
5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan

5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan

Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.

Baca Selengkapnya