Merdeka.com - Dampak dari ditutupnya Bandara Ngurah Rai Bali, tercatat ada 112 penerbangan terpaksa dihentikan jadwal penerbangannya. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo mengatakan, dari 112 ada 66 di antaranya adalah penerbangan domestik dan penerbangan internasional.

"Penyebab kerusakan mungkin karena perubahan cuaca. Kemarin hujan sekarang sudah mulai kemarau. Itu mempengaruhi kondisi runaway," katanya usai memantau perbaikan runaway, Bali, Rabu (4/5).

Dia menjelaskan, pemantauan terhadap kondisi runaway sudah dilakukan secara periodik. Bahkan, pengecekan dilaksanakan dua kali sehari. Namun tetap saja, tidak ada ciri-ciri bakal muncul kerusakan ketika dilakukan runaway infection sebelumnya.

"Infeksi runaway itu kami lakukan dua kali dalam sehari. Yakni pagi pada jam 5.30 WITA sampai jam 6.00 WITA. Kemudian ke dua, itu jam 17.00 WITA sampai 17.30 WITA. Itu gunanya adalah untuk mengetahui perkembangan situasi runaway," terangnya.

Trikora mengungkapkan, kerusakan tersebut diketahui pada pukul 17.30 WITA. Saat itu juga diputuskanlah untuk langsung dilakukan perbaikan dan pihaknya segara mengeluarkan NOTAM penutupan penerbangan.

"Jadi itu kemudian kami laksanakan perbaikan mulai pukul 17.45 WITA, dan Alhamdulillah sudah terselesaikan pukul 20.30 WITA," jelasnya.

Penutupan bandara ini pastinya akan memberikan efek domino. Salah satunya yakni, penerbangan internasional yang selesainya bisa melebihi jadwal seperti biasa. "Jadi yang mestinya selesai jam 2 pagi, itu bisa akan berlanjut sampai pagi. Jadi 24 jam kita," tutup Trikora.