Merdeka.com - Muhammad Maulana Sani, terdakwa yang dituntut karena membantu Pepi Fernando menjalankan aksinya dalam beberapa kasus bom buku divonis 4 tahun 8 bulan hukuman penjara dalam persidangan di Pengadilan Jakarta Barat.

"Terdakwa Muhammad Maulana Sani terbukti secara sah menurut hukum melakukan turut serta tindak pidana terorisme. Oleh karena itu majelis hakim dalam rapat memutuskan hukuman penjara 4 tahun 8 bulan" kata ketua majelis hakim Muhammad Saptono di Pengadilan Negri Jakarta Barat, Jl S Parman, Jakarta, Kamis (1/3).

Menanggapi vonis tersebut, Maulana Sani melalui kuasa hukumnya Ahyar, menyatakan akan pikir pikir dahulu selama satu minggu untuk merespons atau melakukan upaya hukum atas putusan tersebut.

Sementara itu, pembacaan vonis terhadap otak dan pelaku bom buku Pepi Fernando ditunda hingga Senin 5 Maret 2012 mendatang. Majelis hakim mengatakan putusan tersebut masih dalam proses.

Tidak hanya itu terdakwa lain Hendi dan Imam Mochammad Firdaus, mantan kemerawan Global TV yang juga menjadi terdakwa karena menutupi informasi atas bom tersebut juga ditunda vonisnya sampai senin pekan depan.