Arief Hidayat terpilih menjadi wakil ketua MK
Merdeka.com - Hakim Konstitusi Arief Hidayat akhirnya terpilih menjadi wakil ketua MK menggantikan Hamdan Zoelva yang terpilih menjadi ketua MK. Arief memperoleh lima suara setelah dilakukan voting di Gedung MK Jakarta.
Arief menjadi wakil ketua setelah mengalahkan Patrialis Akbar. Mantan politikus PAN itu hanya mendapatkan tiga suara.
"Berdasarkan perolehan tersebut, yang mulia hakim konstitusi Arief Hidayat terpilih menjadi wakil ketua MK periode 2013-2016," ujar Hamdan sebagai Ketua Rapat Pleno Pemilihan Ketua MK di Gedung MK, Jakarta, Jumat (1/11).
Pemilihan wakil ketua MK ini berlangsung dua putaran karena pada putaran pertama tidak ada calon yang memperoleh 50 persen plus 1 suara. Pada putaran pertama, Arief memperoleh empat suara, Patrialis tiga suara dan satu suara abstain.
Rencananya, pelantikan jabatan ketua dan wakil ketua MK akan digelar pukul 14.00 WIB pada Rabu (6/11) pekan depan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arief Hidayat menyinggung anggapan presiden boleh berkampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Selengkapnyahakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca SelengkapnyaKetiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaHakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkap alasan lembaganya tak menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang lanjutan PHPU.
Baca SelengkapnyaSidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaSalah satu organisasi relawan yang diundang yakni Bara JP dan JoMan.
Baca Selengkapnya"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaTewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca Selengkapnya