Antre di SPBU, pengecer bensin dicekik & ditodong pistol polisi
Merdeka.com - Tanpa alasan yang jelas, seorang polisi berpangkat brigadir berinisial SN, mencekik leher Rizal (26) warga Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Tak itu saja, polisi yang sedang berpakaian preman itu menodongkan pistol miliknya di kepala korban yang bekerja sebagai pengecer bensin.
Merasa malu, korban berangkat dari kampungnya menuju Palembang untuk melaporkan kasusnya ke Polda Sumsel, Jumat (24/10). Untuk tiba di Palembang, korban membutuhkan waktu sekitar enam jam menggunakan kendaraan roda empat.
Di hadapan petugas, bapak satu anak itu mengaku peristiwa itu dialaminya saat mengantre di SPBU di kawasan Tugumulyo, OKI, sekitar pukul 09.00 WIB tadi. Korban setiap hari membeli bensin di SPBU itu menggunakan jeriken untuk kembali dijual di warung kecilnya.
Tiba-tiba datang tiga orang polisi berpakaian preman menghampirinya. Satu di antaranya langsung mencekik leher korban. Merasa bingung, korban bertanya alasan diperlakukan seperti itu. Bukannya menjawab, pelaku malah menodongkan pistol di kepala korban sambil mengancam akan menembak.
"Saya lagi antre sama teman-teman pengecer juga. Dia (polisi) cekik dan todongkan pistol. Saya tanya, dia ancam mau nembak jika banyak bicara," ungkap Rizal.
Beruntung, korban diselamatkan sesama temannya yang mengetahui pelaku adalah seorang polisi. "Dia pergi sambil nendang jeriken saya. Sampai sekarang saya masih bingung kenapa dia seperti itu," ujarnya.
Menurutnya, selama ini tidak ada masalah dalam membeli bensin memakai jeriken di SPBU tersebut. Lagi pula, setiap pengecer dibebankan membayar Rp 50 ribu setiap kali melakukan pembelian.
"Saya sudah setahun jualan bensin, cuma untung paling Rp 300 per liter. Mau cari makan. Kios (SPBU) juga boleh asal bayar Rp 50 ribu," kata bapak satu anak itu.
"Saya jauh-jauh datang dari kampung melapor. Saya minta polisi mengusut pelaku, walaupun dia juga anggota polisi," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Pencuri 58 Handphone di Pekanbaru
Atas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.
Baca SelengkapnyaPolisi Temukan Dugaan 'Koboi' di Mampang Lakukan Kejahatan di Lokasi Lain
Tiba-tiba HRR mengeluarkan senjata pistol yang dipakai dengan maksud menakut-nakuti korban JPP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keji! PNS KPPN Cabuli dan Setubui Adik Ipar Bertahun-tahun, dari TK Hingga kini Berusia 23 Tahun
Setelah menahan ketakutan bertahun-tahun, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke polisi.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaSangar Berkumis Gede, Tiba-tiba Panglima Biring Sambil Bawa Senjata Sambangi Polda Sulsel Temui Brimob Pasukan Elite Polisi
Sosok anggota polisi yang akrab disapa Panglima Biring.
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaTampang 'Koboi' di Mampang Ancam Pengendara Berujung Ditangkap, Benda Ditodongkan ke Korban Pistol Korek Api
Pelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnya