Antisipasi MERS, kedatangan dari Timur Tengah diawasi ketat
Merdeka.com - Otoritas kesehatan memperketat pengawasan terhadap penumpang yang baru datang dari Timur Tengah di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Langkah ini dilakukan menyusul adanya suspect Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Sumatera Utara.
"Ada beberapa hal yang kita lakukan, di antaranya melakukan screening ketat terhadap semua orang yang baru tiba dari kawasan Timur Tengah, bukan hanya jamaah umrah," kata dr Maruli Tua Siahaan, Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan untuk wilayah kerja Bandara Kualanamu kepada merdeka.com, Selasa (6/5) petang.
Screening ketat itu dilakukan dengan mengaktifkan termal scan di Bandara Kualanamu. Perangkat untuk memindai panas tubuh itu mulai diaktifkan sejak Senin (5/5) kemarin.
Jika menemukan penumpang dari Timur Tengah dengan suhu tubuh tinggi, petugas kesehatan yang siaga di Bandara Kualanamu akan melakukan pemeriksaan. Jika si penumpang disimpulkan harus dirujuk maka mereka akan merujuknya ke RSUP H Adam Malik, yang menjadi satu-satunya RS rujukan MERS di Sumut.
Sejauh ini, belum ada penumpang yang terjaring sejak termal scan diaktifkan. "Dua hari ini belum ada ditemukan (penumpang dengan suhu tubuh tinggi)," jelas Maruli.
Selain mengaktifkan termal scan, petugas di Bandara Kualanamu juga membagikan alert card (kartu kewaspadaan) kepada seluruh penumpang yang datang dari Timur Tengah. "Kartu kewaspadaan ini dapat digunakan dan dibawa ke puskesmas terdekat jika dalam 14 hari kemudian yang bersangkutan mengalami demam dan gejala lainnya. Untuk diketahui MERS ini ditandai dengan gejala demam tinggi di atas 38 derajat celsius, batuk, dan pnemonia," sambung Maruli.
Sementara itu, sebelumnya Kepala KKP Kelas I Medan dr Wiendra Warontu mengimbau agar jamaah umrah selalu menjaga kesehatan. Dia menganjurkan pemakaian masker, mengonsumsi makanan bergizi, serta berperilaku bersih dan sehat. "Kalau sakit dianjurkan ke Puskesmas dan ke rumah sakit," imbau dr Wiendra Waworuntu dalam pesan singkatnya kepada wartawan.
Seperti diberitakan sudah 2 suspect MERS masuk ke RSUP H Adam Malik Medan. Seorang di antaranya, Ks (54), sudah meninggal dunia, Minggu (4/5). "Pasien itu masih suspect belum terkonfirmasi MERS, karena swap (sampel cairan tenggorokan) belum diambil karena tidak diizinkan keluarga," jelas kata Prof Dr Luhur Soeroso, Ketua Departemen/SMF Paru RSUP H Adam Malik, Medan.
Sementara itu seorang lagi, SHN (50) dirujuk ke RSUP H Adam Malik pada Senin (5/5) se 16 30. Hingga saat ini dia masih dirawat di gedung Rawat Infeksius RSUP H Adam Malik, Medan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTransJakarta beroperasi mulai dini hari dari Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, untuk mengantisipasi lonjakan arus balik yang tiba di terminal tersebut.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.
Baca Selengkapnya