Antisipasi banjir, warga Sukoharjo bentuk komunitas sungai
Merdeka.com - Musim hujan relatif panjang dengan intensitas tinggi membuat warga Sukoharjo, Jawa Tengah, meningkatkan kewaspadaan. Sejumlah warga bahkan membentuk komunitas sungai untuk melakukan pelbagai langkah jika bencana datang.
Salah satu komunitas sudah terbentuk, bernama Komunitas Handarbeni Kali Langsur. Komunitas tersebut berjumlah 40 orang, berasal dari enam kelurahan.
Kasi Pra bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Agus Diyono, mengatakan Komunitas Handarbeni Kali Langsur ini aktif melakukan kegiatan. Di antaranya membersihkan aliran sungai dari sampah yang menghalangi jalannya air.
"Kondisi Kali Langsur sepanjang 14 km sudah mengalami penyempitan dan sedimentasi yang sangat tinggi, sehingga sering menyebabkan banjir. Jadi harus dibersihkan bersama," ujar Agus, Jumat (7/10).
Untuk itu, pihaknya mendorong pembentukan banyak komunitas sungai untuk mencegah banjir sering terjadi. Komunitas di Sungai Langsur, jelas Agus, sudah sejak lama ada, namun baru diresmikan sebagai bentuk komunitas sungai dalam waktu dekat ini.
Pembentukan komunitas sungai tersebut, sambung dia, menindak lanjuti program pengurangan resiko bencana. Selain itu juga bertujuan untuk mengelola sungai secara keseluruhan.
"Untuk saat ini kita lebh fokus ke program normalisasi atau mengembalikan sungai kepada keadaan semestinya agar tidak menyebabkan banjir," tandasnya.
Dia menambahkan, dampak banjir yang ditimbulkan Sungai Langsur mencapai tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Bendosari, Sukoharjo dan Grogol. Ia berharap kedepan komunitas sungai yang lain juga terbentuk untuk mengelola sungai minimal agar tidak menimbulkan banjir.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaAncaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaMeski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, saat ini ia hanya bisa membantu dengan program
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaMeski diguyur hujan deras, semangat ribuan orang yang telah lama menunggu kedatangan Ganjar tidak berkurang.
Baca Selengkapnya