Merdeka.com - Meluapnya Sungai Bengawan Solo saat musim hujan membuat daerah sekitar aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut bersiap diri. Tak mau menjadi langganan banjir, Kabupaten Sukoharjo berencana membangun 7 rumah pompa penyedot air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto mengatakan, ketujuh rumah pompa akan dibangun di beberapa titik lokasi yang menjadi langganan banjir setiap kali musim hujan datang.

“Setidaknya dari perhitungan kami harus ada 6 atau 7 unit rumah pompa. Kalau hanya pompa biasa tidak akan mampu menyedot genangan air, makanya yang dibutuhkan rumah pompa,” ujar Suprapto, Rabu (7/10).

Menurut dia, sejumlah kawasan rawan banjir ada di Desa Tegalmade dab Desa Laban di Kecamatan Mojolaban, Desa Gadingan dan Telukan Kecamatan Grogol. Keempat desa ini, lanjut Suprapto, selalu menjadi langganan banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo dan anak Sungai Samin, sehingga pemukiman warga tergenang air yang tidak bisa masuk ke sungai.

"Saat ini kami masih berusaha menyusun rencana teknis pembuatan rumah pompa. Jika sudah selesai disusun dan segera dikirim, diharapkan tahun depan sudah bisa direalisasikan," pungkasnya.