Anies-Sandi menang, Ruhut doa ibu kota batal pindah ke Palangkaraya
Merdeka.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Ruhut Sitompul berharap wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, batal dilakukan. Hal ini menyusul kemenangan pasangan calon Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta versi hitung cepat sejumlah lembaga survei.
"Kita berdoa saja Ibu Kota tidak dipindahkan ke Palangkaraya. Kalau dipindahkan segera ke Palangkaraya. Kalau dipindahkan segera ke Palangkaraya, Anies dan Sandi menjadi gubernur desa besar," kata Ruhut melalui sambungan telepon, Kamis (20/4).
Ruhut mengaku bangga dengan sikap legowo dan jiwa besar yang ditunjukkan Ahok-Djarot dalam menerima kekalahan. Apalagi, kata dia, pernyataan Ahok-Djarot untuk siap dan kalah dalam persaingan putaran kedua Pilgub DKI Jakarta.
"Oh saya bangga lihat Ahok, statement-nya, Tuhan yang memberi jabatan saya dan Tuhan juga yang mengambilnya. Saya siap untuk itu. waduh keren," jelas Ruhut dengan logat Bataknya.
Mantan anggota Komisi III DPR ini mengklaim Ahok-Djarot telah membuat perubahan besar bagi Jakarta. Capaian kinerja Ahok-Djarot bisa menjadi tantangan bagi Anies-Sandiaga. Jika Anies-Sandiaga tidak bisa mempertahankan atau melebihi kinerja apik Ahok-Djarot maka akan menimbulkan penilaian buruk bagi mereka.
"Ahok ini sudah bikin sesuatu yang sangat tinggi untuk Jakarta, penilaiannya. Kalau anda tidak bisa melebihi, siap-siaplah anda nanti, rakyat kalau ditanya siapa Gubernur DKI pasti mereka akan jawab Gubernur DKI Ahok-Djarot," tegas Ruhut.
Sejumlah lembaga survei menyebut salah satu faktor kekalahan Ahok-Djarot yakni dugaan bagi-bagi sembako yang dilakukan partai pendukungnya. Ruhut menegaskan, manuver bagi-bagi sembako tidak hanya dilakukan kubu Ahok-Djarot tapi juga Anies-Sandiaga.
"Kalau bicara sembako, dua-duanya main sembako, tapi ada blessing untuk Anies," tuding Ruhut.
Menurutnya, Anies harus berterima kasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Insiden penyiraman air keras yang dilakukan orang tak dikenal kepada Novel dianggap menguntungkan Anies-Sandiaga.
"Dia harus berterimakasih dengan sepupunya, Novel Baswedan. Apapun Novel Baswedan itu pahlawan pencegah, pemberantasan korupsi. Kita harus acungi jempol, dengan dia disiram air keras, sekarang lagi berjuang untuk matanya di Singapura. Anies lah yang menikmati itu, kan sepupu kandung kata Anies, jadi dianggap empati lah," ujar Ruhut.
Kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat disebut menjadi titik kekalahan Ahok-Djarot. Ruhut menduga, ada upaya intimidasi yang dilakukan pihak tertentu kepada pemilih terhadap salah satu etnis di TPS-TPS. Ditambah lagi, beberapa hari jelang pencoblosan, muncul rencana aksi 'Tamasya Al Maidah' oleh sejumlah ormas keagamaan ke TPS-TPS.
"Apalagi disitu lah kekalahan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kawan-kawan itu takut. Ingat lho, faktanya sekarang golput tetap 21 sekian persen. Mereka takut memilih," terang dia.
"Tapi jangan salahkan orang itu, mereka kan takut. Apalagi wisata Al Maidah. Kan mereka mengatakan terima kasih TNI, Polri sudah melarang mereka. Tapi mereka kan tetap ngotot ada bahkan mereka bilang ada 1,6 juta menunggu di sekitar Jakarta, ya orang takut dong," tutup Ruhut.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi yang mengeklaim Anies Baswedan menang di 12 provinsi di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies rencananya melakukan safari politik di Polewali Mandar dan Kendari usai kampanye di Balikpapan lalu Mamuju, Sulawesi Barat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan tanah itu tak perlu didebatkan. Karena kepemilikan tanah itu merupakan sistem pinjam pakai dengan negara.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies mengikuti lomba gebuk bantal. Aksinya pun mengundang tawa.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan membenarkan izin acara 'Desak Anies' di Istana Basa Pagaruyung, Sumatera Barat dibatalkan sepihak.
Baca Selengkapnya