Anies Kenang Lieus Sungkharisma, Aktivis Keturunan Tionghoa yang Tak Takut Apapun
Merdeka.com - Aktivis keturunan Tionghoa, Lieus Sungkharisma meninggal dunia pada Selasa malam karena sakit jantung. Lieus mengembuskan napas terakhirnya di RS Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan.
Anies Baswedan merasa berduka cita atas meninggalnya sahabatnya tersebut. Anies mengaku mengenal Lieus sejak tahun 1993 saat aktif di organisasi masing-masing.
"Pertama kali kenal Bang Lieus Sungkharisma tahun 1993, saat itu saya sebagai Ketua Senat Mahasiswa Jogja diundang menghadiri konferensi yang diselenggarakan beliau sebagai Ketum GemaBudhi (Generasi Muda Buddhis Indonesia)," ujar Anies saat membagikan momen ketika melayat ke Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Minggu (29/1).
Sejak saat itu, kata Anies, dirinya sering berinteraksi dengan Lieus. Bahkan, lanjut Anies, sahabatnya tersebut juga pernah memberikan pendukung materi kuliah terkait antikorupsi.
"Begitu juga saat kami mengemban tugas di Universitas Paramadina, di mana beliau sebagai perwakilan Komtak (Komunitas Tionghoa Antikorupsi) memberikan kontribusi dalam penguatan materi mata kuliah antikorupsi," jelas Anies.
Hingga saat ini, kata Anies, kontribusi Lieus tak berhenti dan bangsa ini kehilangan salah satu sosok pejuang, aktivis, sosok yang memiliki semangat luar biasa.
"Beliau juga sosok yang tak kenal takut apapun tantangannya, dan mengerjakan apa yang beliau yakini itu benar. Semoga perjuangan beliau dapat kita teruskan bersama," tutup Anies.
Profil Lieus Sungkharisma
Aktivis keturunan Tionghoa ini lahir di Cianjur, Jawa Barat pada 11 Oktober 1959 dengan nama asli Li Xue Xiung. Lieus dikenal sebagai aktivis cukup populer di Indonesia. Ia juga tercatat sempat menduduki berbagai jabatan penting di organisasi-organisasi besar.
Lieus sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI) dan Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986-1991.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia) dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Kemudian, ia juga pernah dipercaya untuk menjadi Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada tahun 1985 juga Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta.
Terakhir, Lieus pernah menjadi Ketua Umum Multi Culture Society, sekaligus Wakil Presiden The World Peace Committee.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Singgung Pemilu di Era Orde Baru: Waktu Itu Pemilu Seperti Teater, Sudah Diarahkan
"Partainya cuma tiga, kemudian sudah diarahkan, Pemilu itu seperti teater saja," kata Anies
Baca SelengkapnyaAnies Bertemu Surya Paloh, Syaikhu dan Cak Imin Bahas Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu
Anies bersama ketum partai koalisi perubahan menggelar pertemuan penting
Baca SelengkapnyaAnies: Indonesia Makin Didominasi Kekuatan Non Gagasan Kerakyatan
Anies menilai semakin tampak jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Lepas Tim Hukum Gugat Hasil Pemilu 2024: Harapannya Proses di MK Bisa jadi Pelajaran
Anies-Cak Imin melepas Tim Hukum Nasional (THN) untuk menggugat hasil Pemilu 2024 Mahkamah Konstitusi atau MK.
Baca SelengkapnyaAnies Minta KPU Serius Tindaklanjuti Laporan soal Kecurangan Pemilu 2024
Demokrasi yang baik lahir dari proses Pemilu yang jujur dan bersih.
Baca SelengkapnyaAnies Minta Pendukung Terus Kawal Pemilu 2024: Dokumentasikan Semua Kekurangan, Keanehan & Ketidaknormalan
Anies juga mengajak publik agar tetap menghormati proses Pemilu dan menghargai kerja-kerja demokrasi.
Baca SelengkapnyaAnies Berduka 3 Pendukungnya Meninggal Saat Kampanye Akbar di JIS: Mereka Korbankan Hidup Demi Perubahan
Anies mengatakan, perjuangan ketiganya untuk mewujudkan perubahan di Indonesia tidak akan sia-sia.
Baca SelengkapnyaCerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok
Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Terima Kujang dan Ikat Merah Putih di Kampanye Garut, Simbol Teguh pada Janji
Anies menerima cinderamata pusaka berupa kujang dan ikat merah putih
Baca Selengkapnya