Merdeka.com - Ratusan sopir taksi berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumut, Senin (23/6). Mereka memprotes maraknya angkutan gelap di Bandara Kualanamu.

"Angkutan atau taksi gelap ini merajalela di Bandara Kualanamu sejak enam bulan lalu. Saat ini mereka yang berkuasa di sana. Mereka bebas mengambil penumpang, sedangkan kami harus antre panjang. Kami bahkan antre sejak pukul 6.00 WIB, baru dapat penumpang pukul 22.00," ucap Susanto, sopir taksi Koperasi Karyawan Angkasa Pura II di sela-sela demo.

Para sopir taksi ini berunjuk rasa dengan membawa taksinya. Mereka memarkirkan sekitar 400 taksinya di badan Jalan P Diponegoro Medan, depan kantor Gubernur Sumut. Akibatnya, jalan itu tidak bisa dilintasi dan arus lalu lintas dialihkan melalui jalan lainnya.

Susanto menambahkan, aksi ini merupakan lanjutan dari aksi mogok yang mereka lakukan. "Karena belum ada tanggapan dari Angkasa Pura II mengenai aksi kami ini, makanya kami meminta Pemprov Sumut turun tangan," katanya.

Sementara itu, pejabat Dinas Perhubungan Sumut yang bertemu pengunjuk rasa berjanji akan mempertemukan para sopir taksi bandara dengan pimpinan PT Angkasa Pura II. "Kami juga akan dicek ke lapangan apakah betul ada taksi gelap," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Sumut, Darwin Purba yang menemui pengunjuk rasa.

Darwin menawarkan untuk membuat pertemuan pada Jumat (27/6). Para sopir langsung menolak usulan ini dan meminta pertemuan segera digelar.

Karena pertemuan tidak mungkin digelar hari ini, Darwin pun menerima permintaan sopir untuk dipertemukan dengan pihak PT Angkasa Pura II Selasa (24/6) besok.