Anggota NasDem korban pemukulan Marinir patah tulang
Merdeka.com - Eko Taryono (33), anggota pasukan serbaguna Partai Nasional Demokrat yang menjadi korban pemukulan anggota Marinir TNI AL, menolak untuk dioperasi. Dia memilih pengobatan alternatif untuk menyambung tulang pergelangan tangan kanannya yang patah.
Pantauan merdeka.com di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (3/6), Eko sempat mendapat penanganan di instalasi gawat darurat. Hasil rontgen, tulang di pergelangan tangannya patah.
"Rumah sakit menyarankan untuk operasi, tapi dia tidak mau," kata anggota tim medis Partai NasDem, dr Wisnu di RSPAD.
Menurut Wisnu, Eko meminta dibawa ke pengobatan alternatif patah tulang Haji Naim di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. "Padahal kalau dioperasi NasDem siap menanggung seluruh biaya," ujarnya.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Eko kemudian dibawa dengan ambulans milik MetroTV untuk berobat alternatif.
Sebelumnyam beberapa orang berambut cepak yang diduga anggota Marinir TNI AL tidak hanya merusak bus yang membawa anggota NasDem. Dari penuturan sopir bus, YS, beberapa pria cepak tersebut juga menganiaya anggota partai NasDem.
"Ada yang bawa besi dongkrak yang panjang dan mukul kaca depan bus sampai pecah. Yang lain mukul-mukul juga dan teriak minta penumpang keluar," kenang sopir 47 tahun itu.
Saat itu suasana sangat tegang, mereka yang di dalam bus terlihat panik. Namun beberapa orang akhirnya berani turun dari dalam bus.
"Nah yang turun ini dipukuli, ada yang dikeroyok, ada yang lari di kejar-kejar terus diinjak-injak. Banyak yang berdarah, saya juga diteriaki disuruh turun. Kaca pintu sopir dipukul pake tangan sampai berdarah," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dijatuhi Hukuman Mati karena Loloskan Sabu Jaringan Fredy Pratama
Majelis hakim PN Tanjungkarang, Lampung menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa Andri Gustami terkait perkara peredaran narkotika jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaKisah Eko Londo Pelawak Asal Surabaya, Pernah Ditolak Gabung Srimulat karena Terlalu Ganteng
Teguh, pendiri Srimulat mengatakan bahwa seluruh anggotanya bukan orang ganteng
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gregorius Ronald Tannur, Anak Politikus PKB yang Aniaya Pacar Hingga Tewas Segera Disidang
Dengan demikian, kasus ini segera disidang di Pengadilan Negeri Surabaya.
Baca SelengkapnyaPlt Ketum Mardiono Gelar Istigosah Hingga Malam Pencoblosan: Menjaga Suara Umat Diamanahkan ke PPP
Muhamad Mardiono telah melakukan konsolidasi pemenangan, bertemu dan menyerap aspirasi jutaan masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya20 Ribu Warga Karanganyar Demak Belum Mencoblos karena TPS Terendam Banjir
Direncanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca SelengkapnyaTerima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran
Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaEks Anggota Brimob Dilaporkan Istri ke Polres Depok Terkait KDRT, Pelaku Sudah Dipecat tapi Belum Ditahan
Korban akhirnya mendatangi penyidik untuk memastikan kasusnya berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaNasDem Soal Hak Angket: Ke Prabowo Terkendala Teknis, ke Ganjar seperti Memegang Telur
NasDem terus melakukan komunikasi dengan semua pihak terkait hak angket
Baca Selengkapnya