Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota Khilafatul Muslimin Marah Dituduh Anti-Pancasila: Kita Ajak Umat Bersatu

Anggota Khilafatul Muslimin Marah Dituduh Anti-Pancasila: Kita Ajak Umat Bersatu Anggota Khilafatul Muslimin. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang anggota Khilafatul Muslimin di Jawa Tengah, Ibnu Al Mahdi menyatakan menolak bila organisasinya dituduh anti pancasila. Menurut dia, organisasi Khilafatul Muslimin tunduk terhadap NKRI.

"Tidak ada anti pancasila. Visi dan misi Khilafatul Muslimin, visi dan misinya intinya hanya untuk mengajak umat bersatu bukan hanya umat Islam tapi umat untuk bersatu," kata Ibnu Al Mahdi di Polda Jateng, Selasa (2/8).

Menurut dia, awal bergabung dengan Khilafatul karena sejak umur 9 tahun. Meski menjadi anggota karena bapaknya, menurut Ibnu visi dan misi Khilafatul Muslimin tidak seperti yang dituduhkan banyak orang.

"Jadi tuduhan itu dari pihak tidak bertanggungjawab. Kalau dituduh anti-Pancasila saya marah, sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu justru saya sampaikan tadi itu adalah fitnah dari orang yang kurang suka barangkali, yang namanya ormas atau jemaah itu ada yang pro dan kontra itu wajar," pungkasnya.

Sebelumnya, Penyidik Direktorat Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng memastikan berkas perkara Khilafatul Muslimin di Jawa Tengah telah dinyatakan lengkap atau P21. Enam tersangka dijerat dengan pasal penyebaran berita bohong dan makar.

"Untuk empat tersangka Khilafatul Muslimin wilayah Brebes telah P21 pada 21 Juli 2022 bakal dijerat Pasal 14 ayat (1) atau 15 UU No 1 atau Pasal 107 Jo 5 KUHP, jadi menyebarkan isu yang menyebabkan perpecahan atau keresahan itu untuk Brebes. Sedangkan untuk Klaten dua tersangka sudah P21 pada 21 Agustus 2022, keduanya P21 penyidikan lengkap tinggal menunggu sidang," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Dia menyebut empat tersangka asal Brebes, yakni GIT (59), D (48), MAJ (36), dan AS. Sementara tersangka dari Klaten yakni IAM dan S.

"Modus mereka yakni konvoi kendaraan dan pembagian pamflet," ungkapnya.

Direktur Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan bahwa kasus di Brebes merupakan wilayah Daulah Cirebon Jawa Barat. Sementara kasus Klaten masuk wilayah Daulah Jateng.

"Kepada tersangka Khilafatul Muslimin disangkakan pasal menyebarkan kabar bohong yang menimbulkan keonaran dan pasal dugaan makar," jelas Djuhandani.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Aktivis PP KAMMI Dikeroyok dan Sempat Diancam Dibunuh Anggota TNI di Jaktim, Begini Kronologinya

Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panglima TNI Jenderal Agus Bicara Investasi Akhirat, Bergerak Dalam Gelap Mencari Ridho-Nya

Panglima TNI Jenderal Agus Bicara Investasi Akhirat, Bergerak Dalam Gelap Mencari Ridho-Nya

Panglima TNI Agus Subiyanto adalah sosok yang sangat religius, ia sering sholat Subuh berjamaah di masjid dan menyampaikan tentang pentingnya akhirat.

Baca Selengkapnya
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
Majelis Kehormatan MK Resmi Dibentuk, Ini Daftar Anggotanya

Majelis Kehormatan MK Resmi Dibentuk, Ini Daftar Anggotanya

Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Jelang Harlah, Khofifah Tegaskan Tak Maju Kembali Pimpin Muslimat NU

Jelang Harlah, Khofifah Tegaskan Tak Maju Kembali Pimpin Muslimat NU

Khofifah menyebut sudah saatnya ada kader Muslimat NU lainnya yang melanjutkan tampuk kepemimpinan dan menggantikan dirinya.

Baca Selengkapnya